China dan Amerika Serikat kuasai setengah miliuner di dunia
Merdeka.com - Pada tahun 2017, tercatat sebanyak 2.257 miliuner dari 68 negara dan 1.811 perusahaan. Dengan total kekayaan meningkat sebesar 16 persen menjadi USD 8 triliun atau setara dengan 10,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, dan naik 7 persen dari PDB global selama 5 tahun belakangan ini.
Hurun Report Inc mencatat, sebanyak 1.037 orang mengalami peningkatan kekayaan dengan penambahan 343 wajah baru. Sedangkan 740 orang mengalami penurunan kekayaan, bahkan 276 di antaranya keluar dari daftar miliuner dunia tahun lalu.
"Kekayaan global sedang terkonsentrasi di tangan miliarder pada tingkat yang jauh melebihi pertumbuhan global," kata Chairman dan Chief Peneliti dari Hurun Report, Rupert Hoogewerf, Rabu (8/3).
-
Negara mana yang memiliki miliarder terbanyak di dunia? Amerika Serikat - Total miliarder mencapai 735 orang, masih sama dibanding tahun 2022.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dia mengatakan, China dan Amerika Serikat memiliki jumlah miliuner terbanyak di dunia. Di mana miliuner asal China tercatat sebanyak 609 orang dan Amerika sebanyak 552 orang. "China dan Amerika Serikat memiliki setengah miliuner di dunia," imbuhnya.
Di posisi ketiga ditempati oleh Jerman yang meningkat mengalahkan India. Sementara India kehilangan 11 miliuner akibat kebijakan yang diambil oleh Pemerintah India menggantikan penggunaan uang kertas seri pecahan Mahatma Gandhi sebagai pembayaran yang sah di India mulai tanggal 9 November 2016, atau yang lebih dikenal dengan Demonetisasi uang 500 dan 1.000 rupee.
Tak hanya India, Rusia juga kehilangan sebanyak 12 miliuner, meskipun mata uang Rusia, rubel menguat 30 persen terhadap dollar Amerika. Menurutnya, setiap satu miliuner muncul, maka akan ada satu miliuner yang keluar dari daftar.
Hal ini dikarenakan mereka memang sengaja menyembunyikan kekayaannya dan lebih memilih beraktivitas tanpa diketahui publik. "Miliuner ini disebabkan adanya Brexit, pemilihan Donald Trump, lonjakan nilai properti di China, demonetisasi di India dan ledakan 67 persen di pasar saham Brasil," jelas Hoogewerf.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaThe Economist sendiri menunjukkan bahwa harga barang atau jasa di Amerika yang jika dikonversi menjadi USD100, maka di China nilai tersebut hanya USD60 saja.
Baca SelengkapnyaKekayaan orang kaya di India melonjak hampir 40 persen selama satu tahun.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca Selengkapnya