China Minat Investasi Baterai Mobil Listrik USD 5 M, RI Bisa jadi Pemain Kelas Dunia
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan total investasi pembangunan pabrik baterai mobil listrik (EV Battery) Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) asal China mencapai USD 5 miliar. Menteri Erick memastikan keberlanjutan dari kerja sama ini bisa berjalan dengan baik, bahkan bisa dipercepat.
"Alhamdulillah hari yang panjang bisa diselesaikan, salah satunya rapat dengan pembangunan EV Battery antara konsorsium BUMN. PLN, MIND ID, Pertamina, dan Antam dengan perusahaan besar CATL dengan total investasinya kurang lebih USD 5 miliar," kata Menteri Erick Thohir dalam Press Briefing Menlu-Mendag-Men BUMN dari Tiongkok, Jumat (2/4).
Menteri Erick memastikan bahwa CATL memang berkomitmen untuk menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya.
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
"Saya tegaskan proyek investasi ini didukung penuh oleh pemerintah karena akan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan kita. Skema kerja sama ini tidak hanya membuat Indonesia menjadi pasar, tapi dengan transfer teknologi kita akan menjadi pemain EV Battery kelas dunia," tegasnya.
Selanjutnya
Di sisi lain, Kementerian BUMN juga bekerja sama dengan BKPM untuk menangani segala kendala yang menghalangi proses investasi EV Battery ini. “Kami sebagai Kementerian BUMN ingin memastikan juga apabila ada kesulitan di lapangan tentu kami bekerjasama dengan BKPM untuk memastikan segala halangan yang bisa tidak melancarkan investasi ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Erick Thohir juga melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Mr. Ren Hongbin untuk membahas peningkatan kerja sama BUMN antar kedua negara. SASAC adalah instansi pemerintah Tiongkok yang mengelola 97 BUMN Tiongkok.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih konkret. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan mereka dan BUMN Tiongkok.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTotal Insentif Kendaraan Listrik di China Gila-gilaan
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaVolkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaChery Sales Indonesia (CSI) menandatangani surat pernyataan niat atau letter of Intent (LoI) bersama Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian RI untuk investasi.
Baca SelengkapnyaPabrikan otomotif asal China ramai-ramai memilih berinvestasi untuk pengembangan mobil listrik ke Thailand. Mengapa Indonesia tidak dipilih?
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,
Baca SelengkapnyaLuhut memprediksi Indonesia bisa mengalahkan China dalam produksi anoda baterai litium.
Baca SelengkapnyaBos PLN percaya harga mobil listrik ke depannya akan coba menyesuaikan permintaan pasar
Baca SelengkapnyaTotal produksi anoda baterai litium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaWuling siap memproduksi baterai secara lokal di Indonesia dengan nama MAGIC Battery. Yuk simak!
Baca Selengkapnya