China rambah bisnis pesawat, siap goyang dinasti Airbus dan Boeing
Merdeka.com - China berambisi membuat pesawat penumpang berbadan besar laiknya Boeing dan Airbus. Pada akhir tahun ini, China bakal menggandeng Rusia untuk merealisasikan rencana tersebut.
Dilansir dari laman Reuters, Senin (21/9), Presiden United Aircraft Corp (UAC) Yury Slyusar mengatakan dalam perjanjian kerja sama ini nanti akan membicarakan detail mengenai pembagian keuntungan dan tanggung jawab masing-masing pihak.
"Diharapkan negosiasi bisa menemui titik temu pada Maret tahun depan," ujarnya.
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
-
Bagaimana cara China memperluas stasiun luar angkasa? China berencana memperluas stasiun luar angkasanya. Tak tanggung-tangung stasiun luar angkasa milik China bakal digandakan menjadi enam modul di tahun-tahun mendatang.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Apa ambisi China di luar angkasa? China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
-
Kenapa rudal China ini dianggap penting? Rudal ini memiliki jangkauan akurasi tinggi antara 3 hingga 4 kilometer dan telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sejak akhir tahun 1980an.
-
Apa tujuan utama misi pesawat luar angkasa China? Meskipun detail lengkap tentang pesawat tersebut masih diselimuti kerahasiaan, misi ini diyakini memiliki tujuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang dapat digunakan kembali.
UAC nanti akan menggandeng perusahaan China, Commercial Aircraft Corp of China Ltd, dalam membuat pesawat tersebut.
Kerja sama ini membuat China dan Rusia akan menjadi pesaing serius dari produsen pesawat kenamaan yang selalu dipegang oleh Amerika dengan Boeingnya dan Eropa dengan Airbusnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaChina telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaChina mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaTekever perusahaan drone untuk Ukraina berencana memperluas operasinya di Inggris dengan menciptakan 200 lapangan pekerjaan dalam tiga tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaMesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini sangat ambisius untuk membuat sebuah proyek yang sangat amat mirip dengan Starship milik SpaceX.
Baca SelengkapnyaSebentar lagi stasiun luar angkasa yang dipakai NASA akan pensiun. China mulai ajak negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaPeletakan batu pertama untuk pabrik mobil terbang modular Xpeng telah resmi dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaChina tak mau kalah dengan satelit Starlink milik Elon Musk. Mereka kini sedang merencanakan sesuatu.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca Selengkapnya