CIMB Niaga: Transaksi Tunai dan ATM Perlahan akan Hilang
Merdeka.com - Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga, Bambang Karsono Adi mengatakan, transaksi tunai dan penggunaan ATM perlahan terus ditinggalkan masyarakat. Saat ini saja, masyarakat sudah mulai berpindah menggunakan uang elektronik dalam melakukan transaksi pembayaran baik secara online maupun transaksi offline.
"Pelan-pelan yang hilang transaksi tunai dan ATM, orang mulai terbiasa dengan ini (transaksi digital)," kata Bambang dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (15/4).
Menurut dia, tidak hanya sektor perbankan yang mendidik masyarakat untuk beralih menggunakan transaksi digital. Banyak pihak lain seperti sektor perdagangan yang tengah ramai-ramai bermigrasi menggunakan pembayaran non tunai.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
"Bukan hanya bank yang mendidik pelanggan pakai aplikasi, tapi semua lini itu menggunakan aplikasi," katanya.
Akibatnya, penggunaan uang tunai juga berkurang. Mesin-mesin ATM juga akan lebih sedikit digunakan masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin bank akan bekerja sama dengan perusahaan ritel untuk menempatkan mesin ATM-nya di toko atau outlate. Sebab penggunaan ATM dari sisi operasional membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Jadi lebih baik bekerja sama dengan Indomaret atau yang lainnya karena kebutuhan uang tunai nanti tidak akan seperti saat ini," kata dia.
Pelayanan Kantor Cabang
Demikian juga dengan pelayanan di kantor cabang. Pengembangan aplikasi digital bank mampu menggiring masyarakat untuk melakukan transaksi hanya menggunakan aplikasi saja.
Untuk sekadar membuka rekening baru pun sudah banyak dilakukan secara digital. Bahkan 97 persen pelayanan CIMB Niaga sudah bisa dilakukan secara digital.
"Menurut statistik hampir 97 persen ini sudah transaksi digital ,yang di cabang tinggal 3 persen," katanya.
Sehingga kantor cabang di masa yang akan datang hanya akan melayani transaksi yang tidak bisa dilakukan di aplikasi. Semisal pelayanan ritel atau transaksi yang dengan nominal besar.
"Cabang itu untuk pelayanan transaksi yang besar, buat SMI dan lain-lain," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dipaparkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso saat media gathering di BRILian Stadium, Jakarta (12/9).
Baca SelengkapnyaIndra mengatakan, kunci dari lancarnya transaksi kedua model pembayaran itu salah satunya terletak pada fitur.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal perkembangan teknologi di ibu kota jauh lebih cepat
Baca SelengkapnyaDompet digital semakin marak digunakan sejak pandemi COVID-19.
Baca Selengkapnya