Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cita Mineral target produksi 600.000 ton alumina hingga akhir tahun

Cita Mineral target produksi 600.000 ton alumina hingga akhir tahun pabrik aluminium. ©REUTERS

Merdeka.com - PT Cita Mineral Investindo (CITA) menargetkan produksi 600.000 ton alumina dari Smelter Grade Alumina (SGA). Angka ini ditargetkan tercapai hingga akhir tahun.

"Saat ini Juni sampai Desember rencana kita mampu memproduksi 600.000 ton alumina," jelas Direktur Utama CITA, Liem Hok Seng, saat ditemui di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Kamis (16/6).

Menurutnya untuk mencapai target tersebut memerlukan 1,8 juta ton biji utama aluminium atau bauksit. Sementara, untuk tahun depan, perseroan menargetkan mampu memproduksi 1 juta ton alumina.

"Untuk tahun depan 1 juta ton tapi prosesnya kita bertahap," ungkapnya.

Liem juga menambahkan untuk mencapai itu semua dia berharap dukungan dari sejumlah pihak. "Melihat manfaat positif yang sangat luas, kami sangat membutuhkan dukungan dari banyak pihak seperti regulator pasar modal, pemerintah lokal dan pusat, khususnya untuk masalah pendanaan dan keamanan serta kelancaran izin-izin," tuturnya.

Sebelumnya, Liem Hok mengungkapkan CITA merupakan penghasil alumina tipe SGA pertama di Indonesia. "Kami turut bangsa menjadi penghasil alumina tipe SGA pertama di Indonesia karena menjadikan Indonesia sejajar dengan negara penghasil alumina seperti Tiongkok, Rusia, Australia dan Amerika," ungkap Liem.

Direktur Independen sekaligus Corporate Secretary CITA, Yusak Pardede mengatakan, dimulainya produksi perdana pada bulan Juni 2016 ini akan membuat kondisi keuangan perusahaan meningkat ke arah yang lebih baik.

"Setelah satu tahun lebih tidak meraih pendapatan pasca diberlakukannya PP No 1 tahun 2014 dan Peraturan Menteri ESDM tahun 2014 pada bulan juni pendapatan yang diraih semakin ke arah positif," jelasnya.

Menurutnya, per 31 Maret 2016 CITA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 27,5 miliar setelah sebelumnya per 31 Desember 2015 meraih pendapatan sebesar Rp 13,9 miliar.

"Pendapatan kita naik dari Rp 13,9 per 31 Desember 2015 menjadi Rp 27,5 miliar per 31 Desember dan kemungkinan bisa naik lagi karena kita berencana akan ekspor alumina SGA," ujarnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023

SKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.

Baca Selengkapnya
Semen Indonesia Cetak Laba Rp503 Miliar di Semester I-2024 di Tengah Ketatnya Persaingan Industri
Semen Indonesia Cetak Laba Rp503 Miliar di Semester I-2024 di Tengah Ketatnya Persaingan Industri

Sepanjang semester pertama tahun 2024, perusahaan klaim mampu menjaga ketahanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Produksi Emas Sendiri, Totalnya Mencapai 70 Ton per Tahun
Indonesia Bakal Produksi Emas Sendiri, Totalnya Mencapai 70 Ton per Tahun

Ini menandakan berakhirnya ketergantungan Indonesia pada ekspor konsentrat yang selama ini belum bisa memanen mineral secara maksimal.

Baca Selengkapnya
Genjot Ekspor Semen Khusus ke Amerika, Anak Usaha Semen Indonesia Gaet Taiheiyo Cement Corporation
Genjot Ekspor Semen Khusus ke Amerika, Anak Usaha Semen Indonesia Gaet Taiheiyo Cement Corporation

Pabrik Tuban telah disiapkan untuk mampu menghasilkan produk-produk berkualitas ekspor.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Bertolak ke Jateng: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium
Presiden Jokowi Bertolak ke Jateng: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium

BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Dirut Freeport Ajak Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di Gresik Pekan Depan
Dirut Freeport Ajak Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di Gresik Pekan Depan

Saat ditanya terkait kepastian jadwal peresmian tersebut, dia berharap itu bisa cocok dengan jadwal Jokowi.

Baca Selengkapnya
Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China dalam Produksi Anoda Baterai Litium
Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China dalam Produksi Anoda Baterai Litium

Total produksi anoda baterai litium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China Produksi Anoda Baterai Litium
Menko Luhut: Indonesia Bisa Kalahkan China Produksi Anoda Baterai Litium

Luhut memprediksi Indonesia bisa mengalahkan China dalam produksi anoda baterai litium.

Baca Selengkapnya
Di Acara ISF 2024, Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik ke Singapura
Di Acara ISF 2024, Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik ke Singapura

Untuk tahap pertama, Indonesia siap mengekspor listrik rendah karbon.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Investasi USD 120 Juta, Perusahaan Linde Pasok Gas Industri ke Smeleter Freeport di Gresik
Investasi USD 120 Juta, Perusahaan Linde Pasok Gas Industri ke Smeleter Freeport di Gresik

Gas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga melalui dorongan kapasitas produksi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Smelter Amman Mineral di NTB, Total Investasi Capai Rp21 Triliun
Jokowi Resmikan Smelter Amman Mineral di NTB, Total Investasi Capai Rp21 Triliun

Jokowi mengatakan total investasi smelter Amman mencapai Rp21 triliun.

Baca Selengkapnya