Coca Cola kalah bersaing dengan produk lokal Indonesia
Merdeka.com - Anggapan produk asing menguasai pasar dalam negeri ternyata tidak sepenuhnya benar. Dari hasil survei lembaga Kantar Worldpanel Indonesia menyebutkan bahwa produk konsumsi asing ternyata sulit bersaing di pasaran Indonesia.
Merek paling laris di dunia seperti minuman ringan Coca Cola tak terlalu laris di pasaran Tanah Air sepanjang tahun lalu. General Manager Kantar Indonesia Lim Soon Lee menyatakan, Coca Cola bahkan ditumbangkan minuman sachet lokal seperti Ale-Ale.
Padahal merek minuman soda itu menjadi penguasa di Meksiko, Amerika Serikat, dan Spanyol. "Konsumen Indonesia sangat percaya dengan brand lokal. Walaupun brand global punya nama besar, rupanya kepercayaan masyarakat terhadap brand lokal masih sangat tinggi," kata Lim di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (7/5).
-
Bagaimana cara Coca-Cola menjalankan kampanye 'Efek Ahh'? Tahun 2013, Coca-Cola meluncurkan kampanye iklan dengan serangkaian permainan, video, dan penyebab mimpi buruk yang mengisi situs web perusahaan. Kini, semua itu dapat ditelusuri kembali melalui domain ahh.com.
-
Kenapa pabrik Coca Cola dibangun di Pasar Baru? Kawasan itu memang sempat menjadi sentra industri kala masa Hindia Belanda, dan menjadi sumber pemasukan ekonomi kolonial.
-
Dimana Pabrik Coca Cola di Pasar Baru berada? Mengutip YouTube Candrian Attahiyyat yang mengulas seputar sejarah, diketahui keberadaan pabrik minuman kola ini berada di kawasan Pasar Baru, Kota Jakarta Pusat. Di sana, banyak berdiri ruko-ruko mulai dari pakaian, kebutuhan pokok sampai makanan dan minuman yang salah satunya adalah pabrik minuman soda kola.
-
Kenapa kopi Indonesia bisa bersaing? Menurut Aga, Indonesia sudah bisa bersiang dengan para pemain kopi di seluruh dunia. Salah satu faktornya adalah Indonesia merupakan negara penghasil kopi sekaligus konsumen terbesar.
-
Apa tujuan utama dari kampanye 'Efek Ahh' Coca-Cola? Tujuan kampanye Ahh untuk bikin generasi muda kembali ke budaya minum soda pop.
-
Mengapa penting fokus dengan produk yang dipasarkan? Kalau kamu memiliki ketertarikan dengan produk tertentu, seperti perangkat elektronik, maka harus secara fokus dan berkala memasarkan produk tersebut. Jangan lupa untuk mendalami pengetahuan tentang produk itu sehingga bisa memperkaya materi kontennya. Kamu juga bisa menjadikan akun tertentu sebagai panutan (role mode) sehingga memiliki inspirasi.
Tidak hanya Coca Cola yang bernasib nahas tidak masuk daftar 30 besar merek produk konsumsi paling laris di Indonesia. Pasta Gigi Oral-B dari Procter and Gamble yang laris di puluhan negara, kalah dengan Ciptadent yang asli buatan lokal.
Dua merek yang memuncaki daftar 10 produk konsumsi terlaris Indonesia merupakan bikinan perusahaan lokal, yaitu Sedaap dan Indomie. Baru kemudian, Masako dari Ajinomoto Jepang berada di urutan ketiga. Namun merek ini hanya dipasarkan di Indonesia.
Analis Kantar Indonesia Eka Kusuma Artha menyatakan, dengan demografi yang dikuasai merek lokal, merek asing harus menyesuaikan diri jika ingin memperkuat penetrasi pasar.
Salah satunya dengan mengakuisisi merek lokal atau menawarkan produk kemasan kecil seperti sachet.
"Karena ada sachet, yang paling dipilih konsumen Indonesia, seperti (bumbu penyedap) Reiko atau Masako mayoritas penjualan dari sachet. Atau kalau mau bersaing, mungkin harus membeli brand lokal," kata Eka.
Dari 10 produk konsumsi dalam daftar Kantar, yang paling banyak terjual di Indonesia tahun lalu adalah makanan dan minuman, mulai dari bumbu penyedap, kopi instan, dan biskuit. Hanya sabun Lifebouy, yang bukan merupakan makanan, di urutan ke-9. Rinso juga mampu masuk ke urutan paling buncit, menjadi satu-satunya sabun cuci yang masuk daftar 10 besar dari Kantar tersebut.
Kantar melakukan riset ini pertama kali di Indonesia. Melibatkan 7.000 keluarga di 9 kota besar Tanah Air.
Untuk riset global, penelitian dilakukan serentak di 32 negara. Setelah Coca Cola yang menjadi paling laris sejagat, merek paling laku berikutnya di dunia adalah Colgate, Nescafe, Pepsi, Lifebouy, Maggi, dan Pantene. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel.
Baca SelengkapnyaSecara spesifik Budi menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaTeten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca Selengkapnya