Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Coca Cola kalah bersaing dengan produk lokal Indonesia

Coca Cola kalah bersaing dengan produk lokal Indonesia Ilustrasi minuman bersoda. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Markus Mainka

Merdeka.com - Anggapan produk asing menguasai pasar dalam negeri ternyata tidak sepenuhnya benar. Dari hasil survei lembaga Kantar Worldpanel Indonesia menyebutkan bahwa produk konsumsi asing ternyata sulit bersaing di pasaran Indonesia.

Merek paling laris di dunia seperti minuman ringan Coca Cola tak terlalu laris di pasaran Tanah Air sepanjang tahun lalu. General Manager Kantar Indonesia Lim Soon Lee menyatakan, Coca Cola bahkan ditumbangkan minuman sachet lokal seperti Ale-Ale.

Padahal merek minuman soda itu menjadi penguasa di Meksiko, Amerika Serikat, dan Spanyol. "Konsumen Indonesia sangat percaya dengan brand lokal. Walaupun brand global punya nama besar, rupanya kepercayaan masyarakat terhadap brand lokal masih sangat tinggi," kata Lim di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (7/5).

Orang lain juga bertanya?

Tidak hanya Coca Cola yang bernasib nahas tidak masuk daftar 30 besar merek produk konsumsi paling laris di Indonesia. Pasta Gigi Oral-B dari Procter and Gamble yang laris di puluhan negara, kalah dengan Ciptadent yang asli buatan lokal.

Dua merek yang memuncaki daftar 10 produk konsumsi terlaris Indonesia merupakan bikinan perusahaan lokal, yaitu Sedaap dan Indomie. Baru kemudian, Masako dari Ajinomoto Jepang berada di urutan ketiga. Namun merek ini hanya dipasarkan di Indonesia.

Analis Kantar Indonesia Eka Kusuma Artha menyatakan, dengan demografi yang dikuasai merek lokal, merek asing harus menyesuaikan diri jika ingin memperkuat penetrasi pasar.

Salah satunya dengan mengakuisisi merek lokal atau menawarkan produk kemasan kecil seperti sachet.

"Karena ada sachet, yang paling dipilih konsumen Indonesia, seperti (bumbu penyedap) Reiko atau Masako mayoritas penjualan dari sachet. Atau kalau mau bersaing, mungkin harus membeli brand lokal," kata Eka.

Dari 10 produk konsumsi dalam daftar Kantar, yang paling banyak terjual di Indonesia tahun lalu adalah makanan dan minuman, mulai dari bumbu penyedap, kopi instan, dan biskuit. Hanya sabun Lifebouy, yang bukan merupakan makanan, di urutan ke-9. Rinso juga mampu masuk ke urutan paling buncit, menjadi satu-satunya sabun cuci yang masuk daftar 10 besar dari Kantar tersebut.

Kantar melakukan riset ini pertama kali di Indonesia. Melibatkan 7.000 keluarga di 9 kota besar Tanah Air.

Untuk riset global, penelitian dilakukan serentak di 32 negara. Setelah Coca Cola yang menjadi paling laris sejagat, merek paling laku berikutnya di dunia adalah Colgate, Nescafe, Pepsi, Lifebouy, Maggi, dan Pantene. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek

Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.

Baca Selengkapnya
Coca-Cola Indonesia Jelaskan soal Tuduhan Mendukung Israel
Coca-Cola Indonesia Jelaskan soal Tuduhan Mendukung Israel

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel.

Baca Selengkapnya
Bos Ritel Sebut Coca-Cola Produk Asli Buatan Indonesia, Pabriknya Ada di Bekasi
Bos Ritel Sebut Coca-Cola Produk Asli Buatan Indonesia, Pabriknya Ada di Bekasi

Secara spesifik Budi menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar

Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor

Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.

Baca Selengkapnya
Tiga Jurus Ampuh UMKM Lokal Lawan Produk China di TikTok Shop
Tiga Jurus Ampuh UMKM Lokal Lawan Produk China di TikTok Shop

Pemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM

Teten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.

Baca Selengkapnya