CSIS nilai Indonesia banyak rugi jika tak gabung blok dagang Amerika

Merdeka.com - Kepala Departemen Ekonomi Center Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal, mengatakan Indonesia akan mengalami banyak kerugian jika tidak bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP) atau blok dagang ciptaan Amerika Serikat (AS). Selain kehilangan kesempatan mendapat pasar yang lebih besar, ekspor Indonesia juga akan terhambat karena regulasi negara anggota TPP.
"Malah lebih banyak mungkin kerugiannya," ujarnya dalam diskusi Untung Rugi Bergabungnya Indonesia ke TPP, di Jakarta, Sabtu (21/11).
Perekonomian Indonesia dinilai akan semakin tertinggal dengan Vietnam yang telah lebih dulu bergabung. Rizal mengatakan ekspor yang dilakukan ke sesama negara anggota TPP justru lebih memberi keringanan dalam hal bea masuk.
"Ancaman ini adalah ancaman yang riil. Vietnam ini sudah bisa jadi saingan utama untuk Indonesia sekarang ini," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, dengan bergabung dalam TPP maka Indonesia bisa memperbaiki iklim investasi sekaligus bisa menarik para investor untuk berinvestasi. "Kemudian ancaman investasi, investasi yang tadinya mau datang ke Indonesia kemudian sekarang banyak belok ke Vietnam. Sudah 2-3 tahun lalu seperti itu," jelasnya.
Namun, Rizal menambahkan bergabungnya Indonesia ke blok dagang AS bukan tanpa biaya. "Ya resikonya kita harus jalankan dengan segala komitmen tadi, siap nggak kita melakukan berbagai komitmen itu. Misalkan biaya fasilitasi untuk investasi yang membutuhkan perbaikan di dalam mekanisme investasi," tandasnya.
Setali tiga uang, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution juga mendukung Indonesia untuk bergabung dengan TPP. Dia mengatakan, melalui TPP Indonesia akan mampu memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakatnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya