Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karawang Meroket Hingga Rp100.000 per Kg
Merdeka.com - Harga cabai rawit dan cabai merah di Pasar tradisional Johar, Karawang, mengalami kenaikan signifikan sejak seminggu terakhir menembus Rp100.000 per kg, dari harga normal hanya Rp35.000 per kg. Hal ini terjadi akibat cuaca buruk, sehingga cabai mudah membusuk dan banyak daerah produsen mengalami gagal panen.
Pedagang sayuran, Hari mengatakan, harga cabai rawit dan merah yang tinggi dialami hampir di semua pedagang pasar tradisional karena di tingkat distributor dan agen sayuran sudah naik.
"Kenaikan harga cabai, akibat banyak daerah produsen mengalami gagal panen, sehingga stok menipis," kata Hari, Rabu (22/1).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
Harga cabai merah, cabai rawit merah, dan cabai merah keriting sudah mencapai harga Rp100.000 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit hijau mencapai Rp65.000 per kg. "Cabai rawit merah dan cabai merah keriting paling tinggi harganya hingga tiga kali lipat dari harga normal," imbuhnya.
Menurutnya, harga cabai rawit merah fluktuatif sejak pergantian tahun 2020. Namun, dalam seminggu terakhir harga terus merangkak naik dan diprediksi kenaikan akan terus melejit bisa lebih dari Rp100.000 per kg. "Diprediksi akan terus naik ke depannya karena daerah pemasok dilanda banjir akibat cuaca ekstrem," jelasnya.
Pedagang sayuran lainnya, Susilawati mengatakan, kenaikan harga yang cukup tinggi membuatnya pelanggan mulai mengurangi daya beli. "Mudah-mudahan harga-harga tidak bergerak naik lagi, karena para pelanggan saya sudah banyak yang mengeluh, terutama mereka yang usahanya warung makan," ujarnya.
Harga Cabai dan Bawang Diprediksi Naik
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri memprediksi harga cabai dan bawang akan naik dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, cabai dan bawang beresiko tidak bisa dijual lagi jika sudah terendam banjir dan stok akan berkurang.
"Dua komoditas yang rawan terdampak kenaikan harga yaitu aneka jenis cabai dan bawang," kata Abdullah kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu, (4/1).
Kalau pun tidak terendam banjir, cabai dan bawang rawan busuk bila tak terjual. Akhirnya pedagang pun mengalami kerugian.
Tak hanya itu, banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah juga menyebabkan stok persediaan cabai dan bawang berkurang. Abdullah mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap pergerakan harga cabai dan bawang. "Asumsi kami itu yang harganya naik," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca Selengkapnya