Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cuaca buruk, harga ikan di sejumlah daerah meroket tajam

Cuaca buruk, harga ikan di sejumlah daerah meroket tajam

Merdeka.com - Harga ikan di sejumlah tempat pendaratan ikan dalam Kota Kupang merangkak naik akibat angin kencang yang memicu gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Nusa Tenggara Timur beberapa hari terakhir ini.

Sejak Rabu pekan lalu, sebagian besar nelayan di daerah ini tidak melaut karena angin kencang yang memicu gelombang cukup tinggi dan mengakibatkan sulit mendapatkan ikan di laut.

Jurangan kapal ikan, Ilham Ali mengatakan, harga ikan cumi Rp 65.000 per kg, kakap putih Rp 60.000 per kg, kakap merah Rp 70.000 per kg, Tengkurangan Rp 18.000 per kg, tongkol Rp 30.000 per kg, dan kakap laut Rp 35.000 per kg.

Begitu pula udang Rp 90.000 per kg, cue Rp 40.000 per kg dan grong Rp 35.000 per kg. "Rata-rata setiap jenis ikan mengalami kenaikan Rp 5.000 hingga Rp 12.000, tergantung dari jumlah dan kualitas ikan yang dijual," ucapnya seperti dikutip Antara, Rabu (31/5).

Demikian pula ikan biasa seperti kombong padi dan sarisi mengalami kenaikan dari Rp 250.000 per kaleng cat Matex seberat 20 kilogram jika cuaca normal menjadi Rp 400.000 per kaleng apabila angin kencang.

Jadi biasanya dijual eceran 20 ekor ikan kombong dinilai dengan Rp 20.000, akibat cuaca buruk jumlahnya hanya lima ekor dengan harga tetap Rp 20.000. "Kami bingung dengan kenaikan harga itu karena berdampak terhadap omzet pendapatan," katanya.

Tak hanya di Kupang, harga ikan hasil laut juga melonjak di pasar Medan akibat pasokan berkurang menyusul nelayan mengurangi aktivitas melaut.

Pantauan di pasar tradisional Pasar Inpres Titi Kuning, Medan, harga ikan gembung sudah naik menjadi Rp 50.000 per kg dari rata-rata biasanya Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kg dan udang yang bisanya paling murah Rp 50.000 kini menjadi Rp 70.000 per kg.

"Harga ikan sudah naik dua hari terakhir dengan alasan pemasok, stok sedikit karena nelayan banyak yang tidak melaut akibat cuaca," kata Firdaus, pedagang di Pasar Inpres Titi Kuning, Medan.

Diperkirakan harga akan naik lagi karena pasokan masih sulit akibat cuaca masih sering hujan diikuti angin kencang. Menurut Firdaus, akibat harga naik, penjualan berkurang dan itu menyulitkan pedagang juga.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Wilayah 1 Syahnan menyebutkan, wilayah Sumut masih berpotensi diguyur hujan disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang terjadi sore hari hingga malam, sementara siang hari justru panas terik. "Hujan dan angin kencang memang biasanya mengganggu aktivitas melaut nelayan,"kata Syahnan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka
Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka

Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis

Hasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut
Cuaca Buruk Ancam Keselamatan, Satpolairud Tasikmalaya Minta Nelayan Tak Melaut

Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Fenomena El Nino Membawa Berkah Bagi Nelayan Jaring Tarik di Trenggalek
FOTO: Fenomena El Nino Membawa Berkah Bagi Nelayan Jaring Tarik di Trenggalek

Para nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya
Potret Danau Masigit Serang Alami Kekeringan, Dulu Dalamnya 5 Meter Kini Banyak Retakan Tanah
Potret Danau Masigit Serang Alami Kekeringan, Dulu Dalamnya 5 Meter Kini Banyak Retakan Tanah

Danau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.

Baca Selengkapnya
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut
Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut

Para nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras

Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh

Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:

Baca Selengkapnya
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta

Kurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.

Baca Selengkapnya
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi
FOTO: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir dan Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

Nelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Baca Selengkapnya