Cueknya Indonesia diancam boikot misi dagang Australia
Merdeka.com - Ketegasan pemerintah Indonesia menjalankan hukuman mati bagi duo 'Bali Nine' diperlihatkan dengan pemindahan dua terpidana mati tersebut dari Lapas Kerobokan ke Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Pemindahan ini langsung disikapi keras pemerintah Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Isabel Bishop menyatakan misi dagang ke Indonesia tidak patut dilakukan di saat negaranya mengkritik keras keputusan Indonesia mengeksekusi dua warga negara Australia itu.
Padahal rencananya, pada awal bulan ini, rombongan misi dagang Australia dipimpin langsung Menteri Perdagangan Andrew Robb akan berkunjung ke Indonesia. Lawatan itu dibatalkan setelah Kejaksaan Agung memindahkan duo Bali Nine ke Nusakambangan pagi tadi, Rabu (4/3).
-
Apa yang Australia gagal manfaatkan? 'Saya telah mengatakan sebelumnya, kami banyak melewatkan peluang, dan kami tidak bermain dengan baik, kami gagal memanfaatkan kesempatan,' ungkap Arnold setelah pertandingan.
-
Kenapa harimau Tasmania di daratan Australia punah? Kepunahan spesies ini di daratan diperkirakan disebabkan oleh persaingan dengan dingo dan perburuan oleh manusia sekitar 2000 tahun yang lalu.
-
Siapa pencetak gol bunuh diri untuk Australia? Di menit ke-89, Harry Souttar mencetak gol bunuh diri yang membuat Australia kalah 1-0 dari Bahrain, di mana gol tersebut merupakan tembakan tepat sasaran pertama yang dilakukan oleh Bahrain dalam laga ini.
-
Kenapa Abe pergi ke Australia? Abe telah memutuskan untuk melanjutkan studinya di Brisbane, Australia.
-
Gimana cara Australia lawan tekanan suporter Indonesia? Timnas Australia tentunya perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tekanan yang signifikan dari para pendukung tuan rumah.
-
Apa yang membuat Australia dalam kondisi tidak stabil? Menurut Bung Yes, ada beberapa faktor yang membuatnya percaya bahwa Indonesia mampu mengalahkan Australia. Ia berpendapat bahwa saat ini, kondisi Australia tidak dalam keadaan yang optimal. Ketika bertandang ke Indonesia, Australia tidak menurunkan skuad terbaik mereka.
"Ini bukan waktu yang tepat bagi Australia untuk melawat ke Indonesia dalam misi dagang yang besar," ujarnya seperti dilansir Sydney Morning Herald.
"Dalam beberapa bulan mendatang, dijadwalkan beberapa pertemuan bilateral RI-Australia. Semuanya forum itu ditunda sampai waktu tidak ditentukan," kata Bishop.
Dengan boikot misi dagang ini, Australia secara sadar mengabaikan kelanjutan perdagangan ekspor sapi senilai USD 3 miliar. Tahun lalu saja, Indonesia mengimpor USD 1,2 miliar daging beku serta USD 460 juta sapi anakan dari Negeri Kanguru.
Di Jakarta, sejumlah kalangan baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat justru menanggapi santai. Bahkan muncul desakan mengakhiri hubungan dagang yang selama ini harmonis dengan negara kanguru.
Merdeka.com mencatat cueknya Indonesia meski diancam boikot misi dagang oleh Australia. Berikut paparannya.
Australia justru rugi
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak menegaskan, pemerintah tak mengkhawatirkan ancaman boikot misi perdagangan yang dilontarkan Pemerintah Australia. Nus menegaskan, Indonesia salah satu pasar ekspor terbesar buat Australia. Dari situ jelas terlihat siapa yang dirugikan jika misi dagang disetop.
"Kita tidak perlu khawatir dengan ancaman boikot dari Australia. Karena yang paling dirugikan adalah pihak Australia," tegas Nus saat dihubungi merdeka.com, Rabu (4/3).
Ekspor sapi dan daging Australia ke Indonesia di tahun 2014 saja mencapai USD 682 juta. Nilai ini hampir 18 persen dari total ekspor sapi dan daging Australia ke seluruh dunia.
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan ancaman Australia menghentikan misi dagang dengan Indonesia.
"Kalau mereka benar seperti itu menurut saya mereka yang akan terpukul. Jadi tidak bijak sebetulnya buat mereka," kata Hanifar.
Indonesia tak tergantung daging Australia
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menjelaskan, selama ini Australia menjadi pemain tunggal pengimpor daging ke Indonesia. Sehingga, jika keran importasi daging dari Australia ditutup, tak menutup kemungkinan bakal terjadi gangguan terhadap stok dalam negeri.
"Tapi itu paling hanya satu atau dua bulan. Kalau pemerintah cepat mencari ganti tentu tidak akan lama terhambat," ucapnya.
Panasnya hubungan dengan Australia membuka kesempatan Indonesia mencari pasokan dari negara lain. "Prinsipnya kita dukung. Kita tidak harus tergantung pada daging asal Australia," katanya.
Indonesia tak takut krisis daging
Selama ini, salah satu pasokan terbesar dari Australia ke Indonesia adalah daging dan sapi. Pemerintah menjamin takkan terjadi krisis daging. Sebab, pasokan daging bisa diperoleh selain dari negeri kanguru.
"Untuk menggantikan pasokan kita bisa mendapatkan dari pasokan sapi lokal. Selandia Baru dan beberapa negara lainnya," tegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak.
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menilai, kelincahan dan ketelitian pemerintah memilih negara pengimpor daging, menentukan stabilitas pasokan untuk kebutuhan dalam negeri.
"Dengan kelincahan kita, kita bisa membuka pasar lain. Justru kita (Asosiasi) senang karena enggak tergantung dengan Australia saja," bebernya.
Negara lain antre pasok daging ke Indonesia
Juru bicara Asosiasi pedagang daging olahan atau National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA) Hanifar menuturkan, besarnya pasar dalam negeri menjadi magnet yang menggiurkan bagi negara lain. "Sudah ada beberapa (negara) yang tertarik. Pakistan, India dari dulu. Irlandia, Jepang juga Uruguay," tuturnya.
Soal kualitas, pemerintah bisa lebih selektif dalam pemilihan negara calon pengimpor daging ke Indonesia. Tidak hanya kualitas daging, tapi juga rumah potongnya.
Tak ada daging bisa makan ayam dan ikan
Kalaupun tidak ada pasokan daging, kebutuhan protein bisa diganti dengan ayam dan ikan yang sama-sama mengandung kadar protein tinggi. Keduanya pun mampu digunakan sebagai substitusi daging sapi yang selama ini banyak diimpor dari Australia.
"Protein sapi bisa diganti dengan unggas. Bisa dari ayam bisa juga dari kambing. Atau dari ikan pun bisa, ikan kita sudah berlimpah kan," ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak.
Australia butuh Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan eksekusi mati gembong narkoba merupakan penegakan hukum yang berlaku di Indonesia. Dia menegaskan penegakan hukum dengan kerja sama perdagangan antara negara tidak bisa dikait-kaitkan.
"Saya pikir dalam misi perdagangan nanti kita akan saling membutuhkan. Indonesia butuh Australia dan Australia butuh Indonesia. Kejadian ini tidak berdampak pada sektor ekspor kita ke Australia," ujar Sofyan yang ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (4/3).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, kebijakan untuk melakukan revisi bea masuk susu asal impor tersebut membutuhkan persetujuan dari kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaAktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeriode Januari-September 2024, nilai ekspor udang Indonesia di pasar global menurun 8,1 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia keberatan atas tuduhan Amerika terhadap ekspor udang.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.
Baca SelengkapnyaTujuan utama dari gerakan boikot tersebut adalah memberi tekanan pada perusahaan-perusahaan yang memberikan dukungan terhadap serangan Israel ke Palestina.
Baca Selengkapnya