Cukai soda tidak mungkin diterapkan tahun ini
Merdeka.com - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan memastikan rencana mengenakan cukai ke minuman bersoda tidak mungkin dijalankan tahun ini. Lembaga itu masih menunggu kajian dampak soda pada kesehatan, yang dijalankan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
"Sedang melakukan kajian, dan itu diperkirakan selesai akhir tahun ini. Baru nanti Kemenkes mengirim hasilnya. Kita masih menunggu," kata Kepala BKF Andien Hadiyanto di komplek DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5).
Proses menunggu kajian Kemenkes itu, menurut Hadiyanto, dibutuhkan agar cukai minuman berkarbonasi mendapat legitimasi ilmiah. Prinsip utama cukai adalah bea tambahan untuk komoditas dianggap merugikan masyarakat. Di Indonesia, baru alkohol, tembakau, dan etil etanol yang dikenai cukai.
-
Mengapa cukai minuman berpemanis diterapkan? Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
-
Apa saja dampak cukai terhadap kesehatan? Kebijakan ini diharapkan dapat membawa berbagai manfaat, khususnya di bidang kesehatan. Minuman berpemanis merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
-
Dimana cukai minuman berpemanis telah diterapkan? Banyak negara telah menerapkan cukai ini dengan hasil positif. Di Meksiko, misalnya, cukai yang diterapkan sejak tahun 2014 menghasilkan penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin dan 7,6 persen pada populasi umum dalam dua tahun.
-
Kenapa soda bahaya untuk ginjal? Soda mengandung pemanis buatan yang dapat merusak fungsi ginjal jika dikonsumsi terlalu sering.Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi lebih dari dua kali soda dalam sehari dapat menurunkan fungsi ginjal. Ginjal berperan penting dalam menyaring darah dan mengeluarkan racun dari tubuh.
-
Apa efek soda buat metabolisme? Soda dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di perut, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan gangguan kadar gula darah. Sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi soda satu kali sehari dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik 34% lebih tinggi.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
Hadiyanto mengatakan dari segi rumusan tarif cukai, masih sama seperti sebelumnya. Minuman berkarbonasi hendak dikenai cukai Rp 1.000-Rp 5.000 per liter. Bila aturan ini diterapkan, bendahara negara menilai ada potensi tambahan penerimaan negara antara Rp 970 miliar hingga Rp 3,9 triliun.
"Memang harus kita serahkan ahlinya. Jadi struktur tarif cukai masih seperti awal, tapi butuh justifikasi," ujarnya.
Saat wacana ini dilontarkan tahun lalu, Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) langsung menolak. Sekretaris Jenderal ASRIM Suroso Natakusuma mengatakan, cukai minuman bersoda akan langsung meningkatkan harga jual. Hal itu bakal membebani konsumen soda yang diklaim pangsa pasarnya tak besar di negara ini. Belum lagi nasib industri pendukung yang akan gulung tikar.
"Jika minuman bersoda dikenakan cukai hanya sebesar Rp 3.000 saja, dampak pada harga jual akan meningkat sebesar 25 persen," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih menggodok aturan pengenaan cukai produk.
Baca SelengkapnyaSaat ini, barang yang dikenakan cukai baru mencakup tiga jenis, yaitu etil alkohol atau etanol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau.
Baca SelengkapnyaMengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, cukai plastik dan cukai minuman berpemanis baru akan diberlakukan di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPengenaan cukai berpotensi mengerek harga jual minuman berpemanis. Bahkan, kenaikan harga bisa menyentuh hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaSubsidi berbasis NIK apabila sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan selaku regulator.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi soal rencana pembatasan BBM bersubsidi dan rencana BBM baru yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaTarget dari Kemenkes di tahun 2030 penurunan jumlah perokok mencapai 5,4 persen di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.
Baca Selengkapnya