Cuma lulusan SMP, Susi bangga sukses hitung kerugian laut Indonesia

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali curhat saat diskusi Pangan Kita bertajuk "Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan untuk Kedaulatan Pangan". Susi menceritakan, di awal duduk menjadi menteri, dia berulang kali menyebut Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 3.000 triliun gara-gara aksi pencurian ikan alias illegal fishing.

Susi curhat lantaran sempat dipandang sebelah mata setelah mengungkap nilai kerugian tersebut. Angka yang diungkapkannya itu sempat diremehkan banyak pihak hanya karena Susi tak mengantongi gelar pendidikan tinggi.

"Awal jadi menteri Rp 2.000-3.000 triliun tidak ada orang percaya. Namanya juga hitungan anak SMP," kata Susi dalam diskusi Pangan Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, dan DPD RI, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (22/6).

Namun Menteri Susi berbangga hati setelah keluarnya pernyataan dari Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga bekas Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sri Mulyani Indrawati. Saat itu Sri Mulyani menyatakan, kerugian atas pencurian ikan mencapai USD 20 miliar. Jumlah itu mendekati perhitungan Susi.

"Ternyata Bu Sri Mulyani ngomong USD 20 miliar dan FAO USD 50 miliar," ujarnya.

Sejalan dengan aksi penindakan terhadap pencurian ikan, lanjut Susi, potensi laut Indonesia mulai meningkat. Langkah ini diklaim mengembalikan gairah perikanan Indonesia.

Kewajibannya menjaga laut Indonesia yang maha luas, mendorong Susi memberanikan diri meminta keseriusan Presiden Joko Widodo mewujudkan kedaulatan laut meski harus melalui kebijakan radikal.

"Atas dasar itu saya meminta komitmen Presiden untuk menyetujui langkah radikal dalam penegakan kedaulatan ekonomi," terangnya. (mdk/noe)