Curhat Bos Mabua soal tutupnya Harley Davidson di Indonesia

Merdeka.com - PT Mabua Harley Davidson sudah resmi mengumumkan untuk menarik keagenannya di Indonesia. Hal ini jelas menjadi pukulan telak bagi para pencinta motor besar Harley Davidson.

Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson Djonny Dharmawan mengaku sedih atas tak bekerja sama lagi dengan Harley Davidson. Dia pun bercerita sejarah panjang perjalanan Mabua Harley selama 18 tahun di Indonesia.

"Ada sejarah disitu, ada foto-foto tempat kita tertawa bersama, membicarakan banyak hal soal harley davidson. Kita bicarakan hal positif dibalik gunjingan hal-hal negatif, Staff kami dari Mabua mendampingi dan memberi sambutan, menuntun yang tidak bisa dari tertatih-tatih sampai ahli," ujar Djhonny di Kantor Mabua Cafe, Jakarta, Rabu (10/2).

Setelah 5 tahun kehadirannya di Indonesia atau 2002, Mabua kerap mendapat gempuran pertanyaan dari masyarakat. Salah satunya, kelengkapan kendaraan motor besar Harley Davidson.

"Dulu ketika saya masuk 2002 ada banyak pertanyaan soal Harley ke saya, Harley ada suratnya ga sih? Kalo mau beli dari siapa? Apa perlu rekomen klub motor untuk beli? Servisnya gimana? Pertanyaan itu wajar," jelas dia.

Selain itu, dia membantah tuduhan masyarakat yang menyebut jika Harley hanya bisa dinaiki oleh pejabat maupun orang kaya.

"Kalau memang pantas berdasarkan ekonomi itu tidak masalah. Harley bisa siapa aja menggunakannya," kata dia.

Kendati demikian, dia mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada semua pihak atas apa yang sudah diberikan untuk Mabua Harley Davidson. Dia berharap kebersamaan ini akan terus berlangsung walau Mabua sudah tidak ada lagi di Indonesia.

"Dari hati terdalam kami ucapkan terimakasih setulus-setulusnya atas kebersamaan kita sejak Mabua didirikan pada tahun 1997 dan sampai saat ini. Terimakasih kepada semua pihak yg memberi kesempatan kepada Mabua untuk melakukan banyak hal. Kami berharap kebersamaan ini akan terus berlangsung," pungkas dia.