Curhat Budi Waseso, Bulog Kerap Kalah dari Swasta Soal Penyerapan Beras Petani
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap pihaknya kerap kalah dalam penyerapan hasil panen petani lokal. Menurutnya, ini dikarenakan adanya Harga Pokok Pembelian (HPP) sebagai patokan penyerapan hasil panen dari petani lokal.
Sementara, untuk penyerapan dari perusahaan swasta, cenderung mengikuti harga keekonimian atau harga pasaran. Selain itu, rebutan antara pengusaha penggilingan padi atau beras yang ingin mengamankan stoknya. Sehingga, penyerapan terjadi tidak merata.
"Kemarin kami datang ke lapangan di Sulawesi Selata dengan pak Presiden, melihat panen raya disana pak. Nah Bulog sendiri kita kalah serapan karena ada HPP apa segala, tapi yang dateng kesana juga pedagang-pedagang atau pengusaha dari Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan Aceh pun Medan ngambil juga di Sulawesi Selatan," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4).
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang mengkritik kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024.
-
Kapan Bulog menyerap beras petani? Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Bagaimana Bulog selesaikan masalah harga beras? 'Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah. Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang.', jelasnya.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk atasi gejolak harga beras? Kemudian Tomi juga mengemukakan pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
-
Bagaimana Bulog menekan kenaikan harga beras? 'Disamping itu BULOG juga menggelontorkan beras operasi pasar tidak hanya ke retail, tidak hanya ke grosir tapi juga ke pasar-pasar. Dengan jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang kita kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka berapapun permintaan pasar akan dipenuhi oleh BULOG' tambah Jokowi.
Penyebab lainnya karena panen raya kali ini, terjadi cenderung tidak serentak. Misalnya, ketika ada panen raya di Jawa Timur, belum tentu wilayah lain juga panen. Sebagai contoh di Jawa Timur, jika hasil panen dari Jawa Timur tinggal tersisa 10 persen lagi. Karena banyak yang berburu stok padi ke daerah yang sedang panen.
"Memang sekarang ini menurut pantauan kami, pak dari Bulog, panen raya kali ini memang tidak bersamaan. Sehingga di kala Jawa Timur panen, itu diserap dari beberapa wilayah pak," tuturnya.
"Kalau tidak salah sekarang mencapai 90 persen. Jadi (sisa) 10 persen lagi. Jawa tengah pun demikian pak, nah sekarang Jawa Barat sedang panen pak, tapi berebut, dengan harga tinggi tapi berebut juga. Dari Jawa Timur, dari Jawa Tengah bahkan Lampung pun, Sumatera pun ngambil dari Jawa Barat," sambung Buwas.
Lebih lanjut, salah satu wilayah yang hasil panennya diserap Bulog adalah Sulawesi Selatan. Hanya saja, penyerapannya baru 4.000 dari seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Sehingga Bulog panen raya kemarin waktu di cek pak Presiden langsung kami tuh baru bisa menyerap 4 ribu ton pak dari masa panen kemaren di Sulawesi Selatan pak. Itu untuk seluruh sulsel, ini meningkat, memang ada peningkatan," kata dia.
Hanya saja, jika dikaitkan dengan kebutuhan untuk bansos pangan yang akan digulirkan pemerintah, Buwas mengaku tak bisa dipenuhi seluruhnya dari hasil panen raya.
"Tapi dari seluruhnya itu pak, selama ini kita dengan tugas tadi untuk penyaluran dari bansos memang kami tidak punya amunisi, artinya, karena kita sedang upayakan terus untuk (menyerap) dari dalam negeri," tukasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaBeras SPHP Bulog sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan retail modern sejak Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaPenyebab masuknya beras impor ke Sulses bukan karena produksinya. Tapi didistribusi ke daerah, akhirnya kekurangan untuk sendiri.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca Selengkapnya