Curhat Darmin tak mau kelapa sawit RI bernasib sama seperti cengkeh
Merdeka.com - Indonesia di mata dunia terkenal dengan Sumber Daya Alamnya (SDA) yang berlimpah termasuk, rempah-rempah. Dalam sejarahnya, rempah-rempah Indonesia seperti cengkeh pernah menjadi komoditas yang di unggulkan untuk ekspor. Namun, saat ini rempah-rempah sudah kehilangan pasarnya.
Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menceritakan, beberapa waktu silam negara-negara Eropa berlomba-lomba datang ke Indonesia Timur khususnya Maluku untuk berburu cengkeh.
"Rempah-rempah kita dulu pernah jadi idola di negara Eropa, tapi coba lihat hari ini, bagaimana dengan rempah-rempah kita. Itu sudah seperti sejarah. Walaupun kalau ada di Ternate, tapi tidak jadi andalan lagi," kata Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8).
-
Kenapa rempah khas Indonesia penting? Rempah-rempah merupakan salah satu bumbu dapur yang menjadi ciri khas kekayaan kuliner Nusantara. Tak hanya menambah kelezatan rasa, bumbu dan rempah ini juga bisa bermanfaat bagi kesehatan.
-
Bagaimana rempah itu rusak? Banyak butir pati juga menunjukkan tanda-tanda deformasi, yang menunjukkan mereka rusak akibat penggilingan dan terlihat mirip dengan butir-butir pati yang ditemukan dalam bubuk kari modern.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
-
Bagaimana Jejak Rempah Pati terlihat di budaya? Tak hanya dari faktor alam dan geografis, masa kejayaan rempah di Pati bisa dilihat dari jejak-jejak budayanya.
-
Rempah apa yang paling dicari pedagang asing di Sumatra? Salah satu komoditas unggulan yang begitu dicari oleh pedagang asing adalah lada.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
Melihat perjalanan sejarah ini, Darmin mengingatkan agar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Indonesia tidak bernasib sama seperti cengkeh. Saat ini Indonesia merupakan salah satu penghasil CPO terbesar di dunia. Dan dia tidak menginginkan nasibnya sama seperti rempah-rempah yang terlupakan.
"Kita tidak ingin nasib minyak sawit kita sama seperti rempah-rempah. Kita ingin sekarang kelapa sawit jadi komoditas andalan yang dibutuhkan berjuta-juta orang. Kerena ini dapat membangunkan perekonomian Indonesia dan mengurangi pengangguran," ungkapnya.
Maka dari itu, adanya standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) atau tingkat ramah lingkungan bagi industri kelapa sawit nasional dapat mengembangkan industri kelapa sawit ke depannya.
"Maka upaya kita memperkuat ISPO ini akan kami sinergikan. Dengan begitu kami percaya kami bisa membentuk dan melaksanakan standard yang kredibel dan yang baik dari masyarakat," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an. Namun, harga cengkih di pasaran kini tergolong rendah.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca Selengkapnya"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaRempah dan bumbu dapur tidak hanya berguna untuk melezatkan makanan saja namun juga memiliki manfaat kesehatan.
Baca SelengkapnyaMendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaTak hanya wilayah Timur saja yang kaya akan rempah-rempah. Pulau Sumatra juga tidak kalah kaya dengan hasil rempah yang juga menjadi incaran pedagang Eropa.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaWilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Baca Selengkapnya