Curhat masyarakat soal rumitnya proses beli rumah subsidi
Merdeka.com - PT Ad-House Cipta Indah bersama Bank BTN kembali menyelenggarakan Indonesia Property Expo (IPEX) 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta. Pameran ini menyediakan 233 stand pengembang property se-Jabodetabek yang akan berlangsung dari 13-21 Agustus 2016.
Salah satu pengunjung pameran, Nana mengaku sedang mencari rumah non-subsidi. Menurutnya, rumah subsidi atau rumah murah yang disediakan pemerintah sangat sulit untuk mendapatkannya.
"Saya mencari rumah non-subsidi, kata teman saya, rumah yang subsidi jauh ribet mengurusnya, harus minta keterangan RT, RW, keterangan sudah punya rumah sebelumnya atau belum, bahkan bisa sampai lima atau enam lembar harus pakai materai, jadi prosesnya ribet," ujarnya di JCC, Jakarta, Minggu (14/8).
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana rumah Rieta Sugiarto dibangun? Rita Sugiarto menyatakan bahwa rumah tersebut dibangun di atas tanah seluas 1000 meter.
-
Di mana rumah itu berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
Meskipun prosesnya sangat rumit, PT Ad-House Indonesia yang bekerja sama Dengan Bank BTN, memberikan kemudahan bagi konsumen yang hendak membeli rumah subsidi dengan harga yang terjangkau.
"Kita bekerja sama dengan bank BTN, untuk rumah subsidi, kami memberikan kemudahan dengan bunga 5 persen dan uang muka hanya 1 persen, selain itu dapat dicicil selama 25 tahun," ujar Manager Director PT Ad-House, Igad Permana, Jakarta, Minggu (14/8).
Pengunjung IPEX lebih menyarankan agar lebih memilih rumah non-subsidi, dan syariah. Hal tersebut dikarenakan bunga yang tidak terus meningkat tiap tahunnya.
"Ya lebih baik beli rumah yang non-subsidi dan syariah, 10 tahun atau 15 tahun, bunganya lebih fair (adil), tidak ada kenaikan tiap tahunnya," ujar Nana.
Laporan: Aisyah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan itu bukan tanpa bukti. Mahfud mengaku sering mendapat keluhan dari investor.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaAda beberapa persoalan yang dinilai Pramono harus segera diatasi bila terpilih menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaBahkan, Anies berencana memberikan KPR kepada masyarakat yang membangun rumahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMereka juga sempat memblokir jalan Raya Cakung hingga membuat kemacetan arah Cakung.
Baca Selengkapnya"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaDikatakan Menteri Ara, rumah gratis yang dibangun sebanyak 250 unit dengan tipe 60/36 tersebut akan diperuntukkan untuk MBR yang belum mempunyai rumah.
Baca SelengkapnyaMengawali rapat, seorang anggota DPR melakukan interupsi, agar menteri Maruarar berbicara langsung ke persoalan
Baca SelengkapnyaJokowi menyentil surat rekomendasi yang merupakan sebutan halus untuk perizinan
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca Selengkapnya