Curhat Menteri ESDM Sudirman Said di tengah isu reshuffle kabinet
Merdeka.com - Oktober 2014, Presiden Joko Widodo memilih Sudirman Said untuk duduk di jajaran kabinet kerja yang dipimpinnya. Jokowi tidak membeberkan alasannya memilih Sudirman Said. Dia hanya mengungkap sedikit latar belakang Sudirman Said sebagai mantan Dirut PT Pindad, pebisnis andal yang pernah jadi direktur masyarakat transparansi Indonesia (MTI), salah satu LSM pegiat antikorupsi.
Pemilihan Sudirman Said diliputi kontroversi. Pria yang penyabet gelar master Bidang Administrasi Bisnis di George Washington University ini dianggap kurang tepat. Bahkan ada yang menyebut Jokowi ada di bawah tekanan ketika memasukkan nama Sudirman Said sebagai nahkoda sektor energi nasional.
Masuknya Sudirman Said dalam kabinet dinilai bencana dan badai bagi kedaulatan energi bangsa. Namun semua itu dibiarkan bagai angin lalu. Sudirman Said resmi berkantor di Medan Merdeka Selatan.
-
Apa yang dikatakan Sudirman terkait berkas pendaftarannya? 'Alhamdulillah ,kami tentu mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf. Ketua tim pemenangan kami Bapak Irjen Pol (Purn) Andi Danu (Andi Damisnur),' ujarnya di KPU Sulsel, Kamis (29/8).Adek Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini mengaku bersyukur seluruh berkas dan dokumen pendaftaran pasangan Cagub dan Cawagub Sulsel dianggap lengkap dan memenuhi syarat untuk diproses tahapan selanjutnya.'Alhamdulillah sebagaimana yang dibacakan, seluruh berkas dinyatakan lengkap dan siap untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana Sudirman Said melihat AHY dan Anies? 'Saya melihat kedua tokoh muda yang saya kenal baik, Mas AHY dan Mas Anies Baswedan adalah generasi baru Pemimpin Indonesia yang cerdas, santun, visioner, dan tetap menjunjung etika dan integritas,' Sudirman menyampaikan, tidak ada pengkhianatan yang terjadi antara Anies dan AHY.
-
Kenapa Sudirman mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban? Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakkan pedoman hidup masyarakat Sulsel yakni Sipakatau dan sipakalebbi. Ia juga menegaskan mengedepankan sopan santun menjalani tahapan Pilgub Sulsel.'Kami berharap kepada seluruh teman-teman selama proses ini untuk menjaga ketertiban menjaga sipakatau atau sipakalebbi. Karena kami andalan hati mengadakan sopan santun sebagai karakter untuk Sulsel maju yang berkarakter,' ucapnya.
-
Kenapa Sudirman Said memuji sikap AHY? Dia mengatakan sikap yang ditunjukkan AHY patut untuk diapresiasi karena bagian dari kematangan berpolitik dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, dalam menghadapi suasana yang tidak mudah ini.
-
Bagaimana Sudako menjadi raja jalanan di Medan? Sudako bahkan menyandang predikat raja jalanan di Kota Medan. Para sopir pun tak segan-segan untuk ngetem atau mengambil penumpang seenaknya tanpa memperhatikan pengguna jalan lainnya.
-
Bagaimana Sudaryono mencapai kesuksesan? Perjalanan hidup Mas Dar dari dusun kecil di Grobogan hingga puncak kesuksesan di berbagai bidang ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Dia tidak hanya ditugaskan menggenjot kinerja sektor energi tapi juga memperbaiki citra kementerian yang terlanjur rusak akibat kasus korupsi. Sudirman Said pernah curhat mendapat ancaman ketika mencoba membenahi dan bersih-bersih sektor energi dan kementerian ESDM.
Lebih dari enam bulan berjalannya waktu, jajaran kabinet kerja digoyang desakan perombakan atau reshuffle. Para menteri kompak tak mau banyak komentar, mereka mengklaim cuma menjalankan mandat dan tugas untuk bekerja di sektor masing-masing.
Berhembusnya isu reshuffle diwarnai gerak laku dan tindak tandku para menteri. Ada yang mulai rajin tampil memamerkan kinerja, ada yang tetap bekerja dalam diam sampai tidak jelas kinerjanya.
Nama Sudirman Said kembali sorotan dan disebut-sebut sebagai salah satu yang pantas dicopot dari jabatannya. Bersamaan dengan makin kencangnya kabar itu, pemerintah mengambil kebijakan membubarkan anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang disebut-sebut sarang mafia migas.
Pembubaran Petral juga membuat presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa tersindir dengan pernyataan Sudirman Said. Hubungan Sudirman Said dan SBY memanas. Kader Demokrat ramai-ramai menuding Sudirman Said cari muka demi lolos dari daftar menteri yang bakal dicopot presiden.
Belum genap setahun mengurus persoalan sektor energi Sudirman Said curhat besarnya tantangan yang harus dihadapi. Termasuk soal tingginya target yang harus dikejar. Ditambah adanya tekanan dari pihak-pihak lain yang disebutnya mencoba mengambil keuntungan dari sektor yang jadi tanggung jawabnya. Sudirman mengaku menikmati semua risiko yang ada di depan mata. Merdeka.com mencatat curhat Sudirman Said di tengah isu perombakan kabinet. Berikut paparannya.
Dihantam kanan kiri
Sudirman Said mengaku bukan hal mudah membenahi sektor energi. Ada pihak-pihak yang tidak suka dengan kebijakannya. Terutama mereka yang mencoba mencari celah keuntungan dari bisnis sektor ini.
"Risikonya memang asyik, dihajar kanan-kiri, diisukan macam-macam, karena sebenarnya yang kita lawan adalah pemikiran pragmatis, zona nyaman, menikmati kenikmatan impor yang hanya dinikmati oleh segelintir orang," kata Sudirman Said di kantornya, Minggu (31/5).
Meskipun risikonya besar, pemangku kebijakan harus kuat melewatinya. Sebab, Indonesia akan memasuki masa-masa sulit jika tidak ada perubahan yang dimulai dari sekarang.
"Perubahan itu harus dilakukan meskipun harus dilewati banyak tantangan," tegasnya.
Sabar dulu
Isu perombakan atau reshuffle kabinet masih terus bergulir. Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah terang-terang menyebut penataan ulang kabinet kerja akan dilakukan tahun ini.
Salah satu nama yang santer didesak untuk dicopot dari jabatannya adalah Menteri ESDM Sudirman Said. Menanggapi itu, Sudirman Said terlihat santai. Dia hanya meminta semua pihak tidak berspekulasi.
Sebab, keputusan perombakan menteri dalam kabinet kerja sepenuhnya di tangan Presiden Joko Widodo.
"Kalau ada yang ingin menteri ESDM diganti, sabar dulu," ujar Sudirman Said di kantornya, Minggu (31/5).
Mantan Dirut PT Pindad ini hanya meminta waktu untuk membenahi, menata sektor energi lebih baik. Sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya tata dulu, beri kami kesempatan agar gambar energi lebih baik menjadi menentukan daya saing."
Jangan dituding-tuding
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dituding menerima gratifikasi penggunaan jet pribadi yang tagihannya dibebankan ke PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Diterpa isu itu, Sudirman Said geram.
"Saya jangan dituding-tuding deh," kata Sudirman di Jakarta, Kamis (28/5).
Dia lantas menceritakan perihal penggunaan pesawat pribadi tersebut. Sudirman Said membenarkan saat itu sedang melakukan pertemuan di Singapura. Bertepatan dengan itu dia juga diminta PT Pertamina untuk hadir dalam peresmian kilang LNG di Arun, Lhokseumawe, Aceh mendampingi Presiden Joko Widodo.
Dengan alasan tidak ada penerbangan dari Singapura menuju Lhokseumawe, Pertamina menyediakan pesawat sewaan. Menurutnya, itu dilakukan karena Pertamina sebagai pihak yang mengundang.
"Itu bukan jet pribadi, melainkan pesawat carter (sewaan). Biasa itu kalau keadaan mendesak, urgensinya ada, ya diberikan sarana transportasi. Kebetulan yang undang Pertamina, yang menyiapkan Pertamina," jelasnya.
Lagi kerja diributkan hal kecil
Untuk kedua kalinya Menteri ESDM Sudirman Said menampik tudingan menerima gratifikasi berupa penggunaan jet pribadi saat kunjungan kerja ke anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Dia mengaku terpaksa menggunakan jet pribadi atau pesawat carter karena keterbatasan waktu dan tak ada opsi transportasi lain.
Dari penjelasannya, dia meminta semua pihak memahami kondisi saat itu karena dibutuhkan transportasi yang cepat. Lagipula, kata SUdirman Said, bukan hal luar biasa jika menteri menggunakan jet pribadi atau pesawat carter.
"Untuk apa sih ribut soal beginian? Dan saya naik pesawat carter tidak hanya sekali itu. Sering. Namanya pekerjaan yang butuh waktu ya biasa saja. Tidak usah diperpanjang. Dan Anda nulis begini makin ketahuan orang, orang lagi kerja tapi kok diributin dengan hal-hal kecil," katanya.
Tulus membenahi migas
Menteri ESDM Sudirman Said seolah tersindir dengan pernyataan ketua Komisi VII DPR. Dia mengaku sempat ragu saat ditunjuk Presiden Jokowi memimpin Kementerian ESDM. Sebab dia tidak memiliki latar belakang sektor migas. Sebelum menjabat Menteri ESDM, Sudirman merupakan bos perusahaan produsen senjata milik BUMN, PT Pindad (Persero).
Sudirman menepisnya dengan berdalih hanya punya tekad membenahi dan melakukan gebrakan di sektor migas. "Mungkin saja saya tidak kenal dengan dunia migas. Tapi tentu saya tertantang untuk membuat industri ini tertata dengan baik, dengan mengembangkan sektor migas, menggenjot eksplorasi dengan melakukan hal-hal dengan skema baru," ujarnya di JCC, Jakarta, Jumat (22/5). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjadi pimpinan KPK untuk memenuhi kepentingan dan harapan publik, bukan menjadi agenda pribadi.
Baca SelengkapnyaKata Sudirman, situasi saat ini lebih kompleks ketimbang pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaSudirman ingin memenuhi panggilan publik di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaSudirman Said memutuskan mendaftar setelah mempertimbangan dorongan dari berbagai koalisi masyarakat sipil.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaSudirman menyebut, minat maju Pilkada 2024 muncul karena ingin membenahi Jakarta.
Baca SelengkapnyaSudirman Said mengaku mendapat banyak dorongan dari pelbagai pihak mengelola pemerintahan yang bersih.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi, menanggapi soal sindiran Bobby Nasution dalam debat publik pertama Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Menteri Budi Arie terkait isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaSudirman menilai skenario tersebut sebagai itikad buruk yang mengancam demokrasi.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Blak-Blakan Jawab Isu Pecah Kongsi dengan Anies
Baca Selengkapnya