Curhat pedagang bakso tercekik mahalnya harga daging sapi
Merdeka.com - Salah satu yang merasakan dampak dari fluktuatifnya harga daging sapi adalah pedagang bakso. Harga daging sapi yang tak kunjung turun secara tidak langsung mempengaruhi tingkat penjualan setiap harinya.
Seperti yang diutarakan Supatmi (35) yang sudah lima tahun merantau di Jakarta dan menjalani aktivitas sebagai penjual bakso. Ibu dua anak ini biasa berjualan di Masjid Al Falag, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Wanita asal Solo, Jawa Tengah ini menceritakan, hanya memiliki modal awal untuk jualan bakso sebesar Rp 100.000. Namun saat itu harga daging sapi Rp 50.000 per kilogram (kg). Dia mengeluhkan harga daging yang terus naik dan tak kunjung turun. Saat ini harga daging sapi di pasaran menyentuh Rp 85.000 per kg.
-
Apa bedanya daging sapi dan kambing? Memilih antara daging sapi dan daging kambing bisa menjadi keputusan yang membingungkan bagi banyak orang, terutama ketika mempertimbangkan manfaat kesehatan, rasa, dan preferensi budaya.
-
Apa perbedaan kadar lemak daging sapi dan kambing? Dalam setiap 100 gram, daging sapi mengandung 15 gram lemak, sedangkan daging kambing hanya mengandung 3 gram lemak.
-
Kenapa daging sapi dan kambing beda? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Mengapa harga anak kambing berbeda? Ada beragam faktor yang memengaruhi perbedaan harga anak kambing setiap tahunnya. Salah satu faktor penentu dari perbedaan harga anak kambing tersebut ialah berdasarkan jenisnya yang berbeda-beda.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Apa yang membuat Jambal Roti lebih mahal dari daging sapi? Fakta lain yang menarik dari ikan Jambal Roti adalah harganya yang ternyata lebih mahal dari daging sapi. Harganya yang lebih mahal menurut Burhanuddin karena daging ikan yang tebal dan kaya kandungan gizi sehingga memiliki potensi ekspor.
"Dagang sehari-hari, saya buat bakso sendiri, daging sapi beli di pasar, kadang-kadang kalau ada yang nyetorin pakai daging impor. Kalau daging lokal lebih mahal, super itu Rp 105.000 per kg, kalau daging impor Rp 85.000," ujar Supatmi saat ditemui merdeka.com di gelaran festival makan bakso gratis di Senayan, Jakarta, Minggu (29/12).
Supatmi yang biasa menjual satu porsi bakso dengan harga Rp 7.000 ini mengaku lebih sering menggunakan daging sapi lokal dibanding impor. Salah satu alasannya, daging sapi lokal lebih mudah diperoleh.
"Saya seringnya lokal, ya kita cari yang gampang, kalau ada yang kasih ya pakai impor, tidak tentu sih," ucapnya.
Selama tiga tahun terakhir, Supatmi merasakan harga daging sapi yang sangat tinggi. Tidak ada pilihan lain, harga satu porsi bakso mau tidak mau selalu naik Rp 1.000. Konsekuensinya minim keuntungan yang dikantongi Supatmi.
Dia berharap pemerintah dan pemangku kepentingan dapat menurunkan harga daging sapi agar lebih mudah terjangkau pedagang.
Baca Juga:5 Hal inilah yang membuat daging merah menjadi makanan sehatKemendag belum setuju RNI impor sapiPrabowo sebut Sengman sesumbar bisa bantu kuota impor sapiDPR diklaim dukung upaya impor sapi selain dari AustraliaGita berkukuh ingin bisa impor sapi selain dari Australia (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya