Curhat PLN soal sulitnya membangun infrastruktur listrik di desa
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK telah mencabut subsidi listrik golongan 900 VA yang tidak tepat sasaran. Selama ini, subsidi listrik dinikmati orang kaya, sebagian besar dari 44 juta pemakai listrik subsidi itu memiliki pendapatan di atas rata-rata. Mereka menikmati tarif listrik 30 persen lebih rendah dari harga keekonomian.
Pemerintah kemudian mengubah pola pemberian subsidi listrik, tak lagi melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) tapi langsung ke masyarakat miskin.
Direktur Perencanaan Korporat Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nike Widyawati mengatakan, dana hasil pencabutan subsidi di awal tahun 2017 ini digunakan untuk melistriki desa-desa di Papua dan Maluku. Program melistriki desa tercatat telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 300 miliar. Sementara itu, untuk tahun 2017 ini PLN membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Apa yang PLN bangun di IKN? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
"Anggarannya dari mana? Ada program untuk subsidi tepat sasaran yang hebohnya ada kenaikan listrik. Bukan ya, itu subsidi tepat sasaran itu subsidinya dicabut, itulah dananya yang kita gunakan untuk ini (program melistriki desa)," kata Niken, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (15/5).
Menurut Niken, kebijakan pencabutan subsidi listrik tidak tepat sasaran dilakukan untuk menciptakan keadilan. Artinya, warga mampu yang tinggal di perkotaan harus rela membayar listrik dengan tarif normal (tanpa subsidi) agar warga-warga di pedalaman yang belum terjangkau oleh listrik bisa segera menikmati program melistriki desa.
"Listrik berkeadilan, yang tadinya dinikmati yang mempunyai penghasilan yang lebih yang cukup, digunakan untuk saudara-saudara kita yang masih gelap di Papua dan Maluku," ujar Niken.
Niken mengungkapkan, saat ini rumah-rumah serta tempat ibadah di beberapa desa sudah mulai terang benderang pada malam hari. Salah satu dampak positifnya, penerangan tersebut membuat masalah sosial yang kerap terjadi menjadi berkurang.
Namun demikian, mengalirkan listrik ke Papua dan Maluku tidaklah mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi oleh para petugas dari mulai pendistribusian logistik hingga pemasangan tiang listrik. Tantangan terbesar dalam melistriki desa adalah keterbatasan akurasi data, kondisi geografis medan dan keterbatasan sarana transportasi.
"Untuk di Papua, yang banyak kita bangun adalah transmisi karena jarak antara satu populasi itu jauh sekali," ungkap Niken.
Niken mengatakan, tak jarang dalam satu tempat hanya ada lima rumah bahkan ada yang hanya terdapat satu rumah saja. Untuk tempat tersebut, PLN hanya membangun tower listrik, sedangkan untuk yang satu rumah PLN menyediakan pembangkit listrik tenaga matahari yang berkekuatan enam jam.
Sedangkan di Maluku, daerahnya merupakan kepulauan sehingga sulit membangun dan membutuhkan biaya yang lebih besar. Penyaluran listrik di Maluku diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 721 miliar.
"Gak ada pelabuhan, tiang-tiang (tiang listrik) diangkut oleh orang di air dan didirikan (dibangun) pakai tali," terang Niken.
Sementara itu, untuk tenaga kerja, PLN memanfaatkan warga setempat. Penyerapan tenaga kerja mencapai angka 12.000 orang selama pembangunan dan 3.600 orang untuk tenaga pengoperasian. "Gunakan tenaga kerja setempat sehingga ini (program melistriki desa) juga menciptakan lapangan kerja," pungkas Niken.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKuntjoro Pinardi dipercaya sebagai guru besar madya di sebuah kampus di Swedia.
Baca Selengkapnya