Curhat Sri Mulyani Hadapi Fenomena Luar Biasa Selama Menjabat Jadi Menteri
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berbagi cerita pengalaman hidupnya yang dipercaya menjabat sebagai Menteri Keuangan dua periode pemerintahan. Baik di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009) maupun Presiden Joko Widodo (2019-2024).
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam acara Kementerian Keuangan CERDIK (Cerita di Kemenkeu Mengajar) 'Future Leaders' secara virtual, Senin (25/10).
Perempuan yang lahir di Bandar Lampung ini mengatakan, profesinya sebagai ekonom sering menghadapi suatu fenomena yang luar biasa, bahkan berulang dan berdampak pada kehidupan pribadi, masyarakat, hingga dunia.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Kenapa Arini Subianto jadi orang terkaya? Sumber utama kekayaan Arini berasal dari berbagai investasi yang dikelola melalui Persada Capital Investama, perusahaan yang dimiliki keluarganya.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa yang mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi? Queena telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
"Jadi kalau saya mungkin sebagai ekonom waktu itu baru lulus ya seperti kemudian dihadapkan pada krisis ekonomi tahun 1997-1998 habis selesai PhD. Nah ini sama berarti diuji ilmu yang dipelajari masih tidak memadai karena masalah yang dihadapi dalam realita itu jauh lebih kompleks yang tidak hanya ada di dalam teks book, yang tidak hanya kompleksitas mengotak-atik data untuk membuat disertasi. Tapi ini kita bicara tentang the real life of people," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997-1998 itu memberikan pengalaman yang luar biasa untuk cerminan ke depannya dalam menghadapi krisis yang hampir serupa.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, pada tahun 2004 dia dilantik menjadi menteri keuangan. Setelah menjabat menteri keuangan, dia dihadapkan dengan fenomena luar biasa lainnya yaitu tsunami Aceh, lalu krisis finansial global tahun 2008-2009. Sehingga, fenomena tersebut mendorong Sri Mulyani untuk merumuskan kebijakan.
"Saya masuk kepada kabinet suatu pekerjaan yang barangkali juga merupakan sesuatu yang tidak pernah kita siapkan. Tapi kalau begitu ada panggilan ya kita harus menjalankan dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan waktu menjadi anggota kabinet itu nggak biasa-biasa saja gitu, ada peristiwa seperti tsunami Aceh yang itu kan juga sesuatu yang extra-ordinary," ujarnya.
Dia melanjutkan, global financial crisis atau krisis global tahun 2008-2009 yang mengguncangkan seluruh sektor keuangan dunia, dan Indonesia ikut terguncang. Walaupun sebetulnya persoalannya dari negara-negara maju terutama di Amerika dan menjalar ke Eropa. Kondisi ini juga menguji kembali pengetahuan, pengalaman, insting dan intuisi Sri Mulyani.
"Untuk merumuskan kebijakan diperlukan seluruh kemampuan analitik demi merumuskan langkah-langkah. Sama halnya dalam membuat metodologi ilmiah, namun bedanya dalam metodologi ilmiah membutuhkan laboratorium."
Dalam Ilmu Ekonomi
"Sementara dalam ilmu ekonomi, tidak ada yang memiliki yang namanya laboratorium. Jadi kita harus merumuskan dan menerapkan di dalam kehidupan langsung. Oleh karena itu, konsekuensinya menjadi sangat luas dalam setiap rumusan."
Apalagi saat ini dia dihadapkan dengan krisis baru yang tidak pernah dialami sebelumnya, yaitu pandemi Covid-19.
"Sekarang saya menjadi Menteri Keuangan Jilid Kedua, saya dihadapkan lagi dengan extra Ordinary challenge yaitu covid-19,” imbuhnya.
"Dalam setiap profesi tentu memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi masyarakat, maka kita punya tanggung jawab yang lebih besar dan itu berarti harus benar-benar mengasah dan menjaga kepekaan kita di dalam bersikap, berpikir. Karena kita tahu ini akan mempengaruhi banyak sekali masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai Sri Mulyani selama ini telah menjabat sebagai menteri keuangan dengan baik, khususnya saat menghadapi krisis pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani menjadi salah satu sosok penting di balik berbagai perencanaan dan kebijakan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, buku ini disusun karena banyak sekali peristiwa yang ingin dia ceritakan dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani lebih memilih menerima tawaran beasiswa Dari University of Illinois Urbana-Champaign di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri ternyata teman sejak SMA.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.
Baca Selengkapnya