Daerah yang Berhasil Tekan Inflasi Bakal Diberi Hadiah Rp10 Miliar
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah daerah yang bisa menangani inflasi di daerahnya akan diberikan insentif. Tambahan penghasilan itu akan diberikan melalui dana insentif daerah.
"Ada insentif. Kita menggunakan dana insentif daerah di mana kita menggunakan insentif untuk daerah yang bisa menangani inflasinya," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9).
Sri Mulyani menyebut, pemerintah pusat merujuk dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kemampuan daerah menstabilkan harga-harga. Jika inflasinya lebih rendah dari level nasional, akan diberikan insentif.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Siapa yang minta kepala daerah evaluasi pengendalian inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan.
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
"Nanti kita berdasarkan data dari BPS dan kemampuan untuk menstabilkan harga, kita akan sort dari seluruh daerah kan BPS setiap bulan mengeluarkan inflasi di daerah masing-masing," kata Sri.
"Kita akan berikan insentif untuk pemda yang bisa mengendalikan atau yang inflasinya lebih rendah dari level nasional. Itu nanti akan diberikan insentif melalui dana insentif daerah, selama ini kita sudah berikan," sambungnya.
Bagi pemda yang berhasil mengendalikan inflasi, diberikan insentif sebesar Rp10 miliar. Pemerintah pusat akan melihat 10 peringkat provinsi, kabupaten, kota yang inflasinya rendah.
"Kita mungkin akan melihat kemungkinan memberikan sekitar Rp10 miliar bagi masing-masing daerah yang mampu bisa menurunkan top 10 paling rendah, top 10 di provinsi kabupaten dan kota," pungkasnya.
Jokowi Sentil Kepala Daerah
Presiden Joko Widodo menyentil lima Kabupaten/Kota dengan tingkat inflasi tertinggi. Kepala daerah pada lima wilayah tersebut dituntut segera melakukan intervensi agar inflasi dapat terkendali.
Di antaranya Kota Luwuk, Sulawesi Tengah 7,8 persen; Kota Jambi, Jambi 7,7 persen; Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan 7,6 persen; Kota Sampit, Kalimantan Tengah 7,5 persen; dan Kota Tanjung Selor, Kalimantan Utara 7,4 persen.
"Ini kabupaten dan kota yang inflasinya tertinggi, tolong dilihat dan agar segera dilakukan intervensi di lapangan," perintah Jokowi saat memberikan arahan mengenai pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah di Istana Negara, Senin (12/9).
Jokowi juga menyentil 5 provinsi dari 10 provinsi dengan tingkat inflasi tinggi yaitu; Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua, Bali, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Jokowi memerintahkan provinsi tersebut segera mendata pasokan apa saja yang mengalami kenaikan harga, serta mendata asal barang tersebut. "Harus ada datanya dan kalau masih ada yang belum tahu mengenai ini agar minta informasi ke menteri perdagangan," tegasnya.
Dia juga sempat menyinggung sensitivitas para kepala daerah atas kondisi saat ini. "Kalau sebuah daerah terjadi kenaikan harga barang dan jasa dan kepala daerahnya diam saja artinya dia tidak ngerti inflasi. Hati-hati dengan kata ini, inflasi," ucap Jokowi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri Tito Karnavian juga mengungkapkan beberapa oknum di daerah mencoba berbagai cara untuk memanipulasi data inflasi.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi Juni angkanya bisa turun 3,52 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBonus insentif fiskal tersebut diberikan kepada 34 daerah, yang terdiri dari 3 provinsi, 6 kota dan 25 kabupaten.
Baca SelengkapnyaInsentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menceritakan ide memberikan insentif fiskal tersebut dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaDalam proses ini, Tito mengindikasikan adanya kepala daerah yang tidak mampu mengendalikan inflasi, dan mereka akan mendapatkan sanksi.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diberikan karena 15 tim berhasil mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat berencana memberikan insentif sebesar Rp10 miliar kepada pemerintah daerah yang bisa mengelola air dengan baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaUsulan itu untuk menjadi stimulus bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan tata kelola air.
Baca SelengkapnyaPemerintah memberikan insentif fiskal ke 33 pemda yang berhasil kendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca Selengkapnya