Daftar 10 Maskapai Terburuk Dunia, Peringkat Pertama Lion Air
Merdeka.com - Platform layanan travel Bounce merilis laporan terbaru mengenai maskapai dengan layanan terburuk di dunia. Laporan ini merujuk dari survei yang dilakukan dengan menganalisis maskapai penerbangan dari berbagai negara di dunia.
Dalam daftar ini, Lion Air masuk daftar maskapai internasional terburuk di dunia untuk pengalaman penerbangan. Peringkat tersebut dipertimbangkan dari faktor-faktor seperti kedatangan tepat waktu, catatan pembatalan, peringkat pelanggan, dan penawaran bagasi gratis.
Dilansir dari laman resmi Bounce, Lion Air berada di peringkat maskapai internasional terburuk dengan skor 0,72. Maskapai yang merupakan anggota dari Lion Air Group itu tercatat memiliki tingkat pembatalan 34,43 persen.
-
Apa yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik? Melansir dari CNBC, faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, skor makanan, skor hiburan dalam penerbangan, skor kenyamanan kursi, skor layanan staf.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Dimana Bandara Juanda menduduki peringkat diantara bandara lain berdasarkan kedatangan wisatawan mancanegara? Sejalan dengan itu, berdasarkan data Kedatangan Wisatawan Mancanegara melalui Pintu Masuk Udara, Bandara Juanda menduduki posisi ketiga setelah Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, dengan urutan sebagai berikut : 1. Bandara Ngurah Rai 2. Bandara Soekarno Hatta 3. Bandara Juanda 4. Bandara Kualanamu 5. Bandara Internasional Yogyakarta
-
Kenapa Singapore Airlines dinobatkan sebagai maskapai terbaik? Sebelum, Singapore Airlines dinobatkan sebagai Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia oleh Skytrax dan tahun ini, Singapore Airlines menduduki peringkat Maskapai Penerbangan Terbaik untuk kelima kalinya serta Maskapai Penerbangan Kelas Satu Terbaik.
Selain itu, tingkat kedatangan tepat waktu hanya 42,27 persen. Artinya, maskapai dengan logo singa merah ini sering terlambat.
Hal ini menunjukkan bahwa selama setahun terakhir, sepertiga penerbangan Lion Air dibatalkan. Adapun penilaian layanan makanan dan hiburan dalam penerbangan Lion Air hanya 1/5, sedangkan kenyamanan kursi dan layanan pelanggan 2/5.
Wings Air
Wings Air juga masuk dalam daftar dengan peringkat terburuk di dunia. Maskapai yang juga dijalankan Lion Air Group itu berada di urutan kedua, setelah Lion Air dengan skor 1,11.
Maskapai ini menempati urutan kedua berdasarkan statistik kedatangan dan pembatalan serta ketepatan waktu, masing-masing 49,78 perse dan 20,63 persen.
Selain itu, Wings Air hanya mendapatkan penilaian 2/5 untuk layanan personel dan kenyamanan kursi dan nilai 1/5 untuk makanan dan hiburan.
Selanjutnya ada Flydubai yang menempati peringkat ketiga untuk maskapai dengan penerbangan terburuk, tercatat memiliki skor 1,18. Flydubai mendapat nilai 2/5 untuk makanan, hiburan dalam pesawat, kenyamanan kursi, dan layanan pada penumpang.
AirAsia
AirAsia India berada di urutan keempat dalam daftar maskapai internasional terburuk. Dengan skor maskapai 1.34, Bounce menilai AirAsia India memiliki ketepatan waktu hanya 74.47 persen dan 13,50 persen pembatalan penerbangan.
Selanjutnya ada Shenzhen Airlines yang berada di urutan kelima dengan ketepatan waktu yang hanya 67.10 persen, dan 14,72 persen pembatalan.
Urutan itu diikuti oleh VivaAerobus di urutan keenam, dan Wizz Air di urutan ketujuh yang memiliki ketepatan waktu masing-masing 76,44 persen dan 84.47 persen.
AirAsia berada di urutan ke delapan dalam daftar maskapai internasional terburuk, kemudian diikuti Ryanair di urutan kesembilan.
Kedua maskapai tersebut masing-masing mendapat skor hanya 2,06, dan tercatat memiliki 1,95 persen dan 0,42 persen pembatalan.
Volaris berada di urutan kesepuluh maskapai internasional internasional terburuk, skor 2,15.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, hingga skor makanan.
Baca SelengkapnyaGlobal Airport Ranking AirHelp 2023 menyatakan 3 bandara di Indonesia berada di peringkat bawah.
Baca SelengkapnyaMaskapai penerbangan Jepang mendapat skor empat dari lima dalam hal makanan, kenyamanan kursi, layanan staf, dan hiburan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaQatar Airways tidak hanya memperkuat posisinya, tapi juga membantu Bandara Internasional Hamad menjadi pusat penerbangan global.
Baca SelengkapnyaSegini harga tiket pesawat Japan Airlines rute Jakarta-Tokyo.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways telah dinyatakan sebagai salah satu maskapai paling mewah dan mahal di dunia.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaRiset ini melibatkan 1.000 penumpang tentang bagaimana mereka mempersiapkan dan menangani mimpi buruk perjalanan.
Baca SelengkapnyaBandara Soekarno-Hatta berada di peringkat kedelapan.
Baca SelengkapnyaKemenag bisa mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji di tahun mendatang
Baca Selengkapnya