Daging dan telur ayam jadi penyumbang terbesar inflasi Mei 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Inflasi ini diklaim lebih rendah jika dibandingkan duaRamadan sebelumnya.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan salah satu penyumbang inflasi yang tertinggi adalah bahan makanan yang menyumbang 0,21 persen. Dari bahan makanan ini, yang paling dominan adalah dari daging dan telur ayam.
"Komoditas yang dominan memberikan inflasi yaitu daging ayam ras, kenaikan daging ayam ras menyebabkan inflasi dan andilnya sebesar 0,07 persen, kemudian telur ayam ras terjadi kenaikan harga sejak minggu kedua Mei andilnya 0,06 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (4/6).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Selain dua bahan pangan itu, penyumbang inflasi lainnya juga dari ikan segar sebesar 0,03 persen dan bawang merah 0,02 persen. Di sisi lain, yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil kepada deflasi yaitu cabai merah dengan andil kepada deflasi 0,08 persen, bawang putih 0,05 persen.
"Harga beras juga demikian pada Mei sudah mengalami penurunan sehingga beras memberikan andil sebesar 0,04 persen, dan cabai rawit yang menunjukkan penurunan andilnya 0,03 persen," jelasnya.
Untuk kelompok makanan jadi, Suhariyanto menambahkan, inflasi 0,31 persen dan memiliki andil 0,05 persen. Ada beberapa komoditas yang menyebabkan kenaikan yaitu mie kemasan dan rokok kretek filter dengan andil 0,01 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air listrik gas dan bahan bakar inflasinya 0,19 persen andilnya 0,05 persen. "Yang dominan memberikan sumbangan kepada inflasi itu tarif kontrak rumah dan adanya kenaikan untuk upah asisten rumah tangga terjadi kenaikan di 22 kota dari 82 kota yang diobservasi BPS," ujar Suhariyanto.
Kelompok sandang, pada Mei 2018 mencatat inflasinya 0,33 persen dengan andil sebesar 0,02 persen. Kelompok ini, paling dominan itu kenaikan baju muslim wanita. "Ibu-ibu sudah menyiapkan baju lebaran sejak dini. Untuk kesehatan dan pendidikan tidak ada masalah."
Sementara, untuk transportasi, dia memberikan catatan bahwa dengan inflasi 0,18 persen dan andil 0,03 persen yang menyebabkan kenaikan adalah tarif angkutan udara. "Kita tahu setiap jelang puasa dan Lebaran, jadi bulan Juni yang perlu diantisipasi adalah kenaikan tarif angkutan udara dan antarkota," tutup dia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca Selengkapnya