Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Daging dan telur ayam jadi penyumbang terbesar inflasi Mei 2018

Daging dan telur ayam jadi penyumbang terbesar inflasi Mei 2018 Kepala BPS Kecuk Suhariyanto. ©2017 Merdeka.com/Wilfidrus

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Inflasi ini diklaim lebih rendah jika dibandingkan duaRamadan sebelumnya.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan salah satu penyumbang inflasi yang tertinggi adalah bahan makanan yang menyumbang 0,21 persen. Dari bahan makanan ini, yang paling dominan adalah dari daging dan telur ayam.

"Komoditas yang dominan memberikan inflasi yaitu daging ayam ras, kenaikan daging ayam ras menyebabkan inflasi dan andilnya sebesar 0,07 persen, kemudian telur ayam ras terjadi kenaikan harga sejak minggu kedua Mei andilnya 0,06 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (4/6).

Selain dua bahan pangan itu, penyumbang inflasi lainnya juga dari ikan segar sebesar 0,03 persen dan bawang merah 0,02 persen. Di sisi lain, yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil kepada deflasi yaitu cabai merah dengan andil kepada deflasi 0,08 persen, bawang putih 0,05 persen.

"Harga beras juga demikian pada Mei sudah mengalami penurunan sehingga beras memberikan andil sebesar 0,04 persen, dan cabai rawit yang menunjukkan penurunan andilnya 0,03 persen," jelasnya.

Untuk kelompok makanan jadi, Suhariyanto menambahkan, inflasi 0,31 persen dan memiliki andil 0,05 persen. Ada beberapa komoditas yang menyebabkan kenaikan yaitu mie kemasan dan rokok kretek filter dengan andil 0,01 persen.

Sedangkan kelompok perumahan, air listrik gas dan bahan bakar inflasinya 0,19 persen andilnya 0,05 persen. "Yang dominan memberikan sumbangan kepada inflasi itu tarif kontrak rumah dan adanya kenaikan untuk upah asisten rumah tangga terjadi kenaikan di 22 kota dari 82 kota yang diobservasi BPS," ujar Suhariyanto.

Kelompok sandang, pada Mei 2018 mencatat inflasinya 0,33 persen dengan andil sebesar 0,02 persen. Kelompok ini, paling dominan itu kenaikan baju muslim wanita. "Ibu-ibu sudah menyiapkan baju lebaran sejak dini. Untuk kesehatan dan pendidikan tidak ada masalah."

Sementara, untuk transportasi, dia memberikan catatan bahwa dengan inflasi 0,18 persen dan andil 0,03 persen yang menyebabkan kenaikan adalah tarif angkutan udara. "Kita tahu setiap jelang puasa dan Lebaran, jadi bulan Juni yang perlu diantisipasi adalah kenaikan tarif angkutan udara dan antarkota," tutup dia.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen

Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024

Emas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Baca Selengkapnya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya

Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.

Baca Selengkapnya
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024

Kategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg

Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen

komoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekonomi Indonesia Mei 2024, Deflasi 0,03 Persen
BPS: Ekonomi Indonesia Mei 2024, Deflasi 0,03 Persen

Komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.

Baca Selengkapnya