Dahana: Jika berperang, Indonesia tumbang dalam dua hari
Merdeka.com - PT Dahana, BUMN produsen bahan peledak, menilai kekuatan militer Indonesia lemah di mata negara lain. Jika berperang, diperkirakan Indonesia hanya mampu bertahan selama dua hari.
Direktur Utama PT Dahana, Harry Sampurno, mengungkapkan lemahnya kekuatan Indonesia disebabkan peralatan perangnya yang sebagian besar masih berasal dari impor.
"Mereka (negara asing) tahu Indonesia kalau perang dua hari selesai," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3).
-
Kenapa negara berkembang masih bergantung pada pihak asing? Angka ketergantungan pada pihak asing dan pengangguran tinggi.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Apa yang menjadi modal Timnas Indonesia? Di sisi lain, Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Filipina dalam laga terakhirnya, memberikan modal yang baik sebelum menghadapi Arab Saudi.
-
Kenapa banyak yang meragukan Timnas Indonesia? Menghadapi tim yang berada di peringkat 24 dunia, banyak yang meragukan kemampuan Indonesia untuk meraih poin melawan Australia.
-
Apa kekuatan timnas Indonesia? Menurut kapten timnas Australia, Mathew Ryan, Timnas Indonesia merupakan lawan yang memiliki kualitas baik. Kiper berusia 32 tahun itu mengamati bahwa Skuad Garuda telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, karena berasal dari impor, maka negara lain mengetahui kuantitas dan kualitas senjata yang dimiliki Indonesia. "Ketahuan beli berapa roketnya, pelurunya," ucapnya.
Harry menjelaskan, jika industri militer dalam negeri bisa memproduksi senjata dan alat perang sendiri, maka Indonesia bakal disegani.
Dia mengungkapkan cara itu belum juga terealisasi sampai saat ini. Sebab, produksi Dahana sendiri hanya berkontribusi 5 persen ke militer Tanah Air. Diharapkan pemerintah bisa lebih fokus mendorong perusahaan BUMN lainnya untuk memproduksi senjata dan alat perang demi kekuatan militer dalam menjaga kedaulatan negara.
"Kalau bisa bangun industri militer, harus dibantu PT DI, PT PAL, PT Pindad . Masih kecil kontribusi kita nggak sampai 5 persen," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaIa mengklaim bahwa frigate ini adalah yang pertama yang dibangun di Indonesia dan tahun depan akan diluncurkan.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca Selengkapnya