Dahlan: 50 Pilot mundur, Merpati masih bisa terbang ke Jeddah

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tidak mempermasalahkan mundurnya 50 pilot maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA). Menurut Dahlan, Merpati masih akan bisa terbang dengan pilot yang ada sesuai dengan bisnis plan atau rencana bisnis perusahaan.

Pada bulan Maret mendatang, Merpati memang ditargetkan akan beroperasi dari Medan ke Jeddah melalui kerjasama operasional (KSO) dengan PT. Amagedon.

"Pilot Merpati itu banyak, walaupun berkurang tapi masih cukup untuk mengoperasikan," ujar Dahlan di RPH Berdikari, Cibitung, Jawa Barat Rabu (12/2).

Mundurnya 50 pilot Merpati tersebut menambah perih luka perusahaan. Merpati saat ini masih terlilit utang sebesar Rp 7,3 triliun dan tidak mampu menggaji pegawainya. Mundurnya pilot ini sebagai bentuk rasa kecewa kepada pemerintah maupun perusahaan yang tidak ada langkah penyelamatan perusahaan.

Selain itu, 19 rute tunggal Merpati juga sudah dibekukan oleh Kementerian Perhubungan. Kementerian telah menawarkan rute tersebut kepada maskapai lain. Dahlan justru menilai langkah ini sudah tepat karena sesuai dengan bisnis plan perusahaan.

"Merpati kemarin kan mengajukan izin untuk pola baru, jadi kemarin kalau seperti selama ini tidak mungkin bisa bersaing," katanya.

Akan tetapi, Mantan Dirut PLN ini berkeyakinan, 19 rute Merpati yang telah di suspend oleh pemerintah masih belum tahu arah kejelasannya. Bisa kembali kepada Merpati atau tidak.

"saya belum tahu akan diizinkan atau tidak, tapi dulu Menhub akan membantu, persyaratan akan dipenuhi," tutupnya singkat.