Dahlan: Anak bangsa yang sukses di luar negeri tak perlu kembali
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berpendapat kalau orang Indonesia yang telah sukses di luar negeri tidak harus pulang ke kampung halaman untuk bekerja. Alih-alih ingin memajukan negara, justru yang harus dipikirkan adalah apakah negara sanggup menggaji mereka seperti yang mereka dapatkan di luar negeri.
Keberadaan orang sukses Indonesia di luar negeri, menurutnya, sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk networking (jaringan) bagi pebisnis yang berada di Indonesia.
"Ngapain mereka pulang. Biar kita punya network di luar negeri juga. Kalau pulang ada konsekuensi kita bisa tidak bayar tinggi mereka. Kita banyak punya orang luar negeri yang sukses dan ini network di sana," kata Dahlan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (18/9).
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
Para perantau Indonesia di luar negeri saat ini telah banyak yang tergabung dalam Diaspora Indonesia. Namun menurut Dahlan, Diaspora Indonesia berbeda dengan Diaspora China yang terbentuk karena kekecewaan politik. Diaspora China kebanyakan mereka adalah pengusaha, sedangkan Indonesia adalah pengembang intelektual.
"Peranan mereka beda. Diaspora Tiongkok itu kebanyakan pengusaha, mereka pergi karena politik. Jadi pengusaha di Indonesia, Filipina, Singapura. Kemudian diundang kembali ke Tiongkok dan mereka berkembang pesat," katanya.
Diaspora Indonesia dianjurkan Dahlan untuk terus berkembang di luar negeri. Namun demikian, jika ingin pulang memajukan sumber daya manusia juga tidak dipermasalahkan.
"Diaspora Indonesia itu banyak intelektualitas mereka. Kita tidak harus menarik Diaspora, investasi yang harus kita tarik," tutupnya.
Sebelumnya, Siapa menyangka, orang Indonesia yang berhasil menjadi konglomerat di luar negeri masih memiliki keinginan untuk kembali ke Tanah Airnya? Lewat Jejaring Diaspora Indonesia (IDN), mereka mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Indonesia.
"Kami sangat ingin kembali ke Indonesia. Kultur kami Indonesia. Saya sudah 28 tahun (di Australia), Diaspora adalah power untuk kita," kata Iwan Sunito, saat Kongres Diaspora Indonesia II, di Jakarta Convention Centre.
Iwan adalah pemilik perusahaan properti Crown International Holdings Group yang berpusat di New South Wales, Australia. Crown Bondi, Crown on the Hill di Pennant Hills, Millennium dan Icon di Homebush, Crown Citiview di Ashfield adalah sejumlah bangunan apartemen hasil garapannya. "Sejak 96 sampai sekarang bisnis berkembang 1000 kali lipat." (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaKaesang mendukung anak-anak muda itu tetap bekerja di sana untuk Indonesia
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi
Baca SelengkapnyaSatryo menyebut jika penerima LPDP pulang tanpa lapangan pekerjaan yang cukup sama saja akan menyulitkan mereka.
Baca SelengkapnyaDPR menilai apabila penerima beasiswa LPDP tidak pulang maka uang sekolah harus dianggap sebagai pinjaman atau student loan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM mencatat ribuan warga negara Indonesia berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia meragukan jiwa nasionalisme para Warga Negara Indonesia (WNI) yang pindah kewarganegaraan.
Baca SelengkapnyaMenkumham Yasonna H Laoly merespon wacana dwi kewarganegaraan untuk diaspora yang tengah mencuat. Dia menyinggung isi Sumpah Pemuda.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaInvestasi pendidikan dari negara tentu bertujuan untuk membangun bangsa dan negara, serta menyelamatkan masyarakat.
Baca Selengkapnya