Dahlan: Belum ada pembicaraan pemisahan PLN
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, belum mengetahui rencana spin off atau pemisahan unit usaha untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dahlan menunggu kajian dari Kementerian Keuangan disampaikan ke pihaknya.
"Saya belum tahu, enggak tahu," ujar Dahlan di Jakarta, Selasa (8/4).
Mantan Dirut PLN ini mengaku belum ada pembahasan perihal tersebut dari Menkeu Chatib Basri. "Saya tidak tahu, belum ada pembicaraan," ucapnya singkat.
-
Kenapa Zulhas merasa PKB belok tanpa kasih sein? 'Nanti PAN ke sini, PKB ke sini, Demokrat ke sini, haknya masing-masing. Cuma kemarin tuh kita kan satu rombongan sama PKB Cak Imin, ini belok, kalau rombongan mobil bareng-bareng ini beloknya nggak ngasih sein. Ya kalau lampunya mati mbok ngasih tangan, ini belok nggak ngasih-ngasih sein,'
-
Mengapa BCL tidak mau ikut campur? 'Sebenarnya Mbak Bunga nggak mau cawe-cawe ya, ini kan persoalan urusan sebelum. Iya urusan masa lalu,' ujarnya.
-
Apa yang akan dilakukan PLN dengan TANESCO? PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Afrika, Tanzania Electricity Supply Co. Ltd. (TANESCO) untuk mengembangkan bisnis kelistrikan yang reliable dan sustainable.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
Apa pernyataan Bahlil tentang keputusannya keluar dari Golkar? Bahlil mengaku sudah keluar dari Golkar lebih dari 10 tahun lalu. Bahlil mengaku masuk kabinet Presiden Jokowi pada 2019 bukan dari usulan atau perwakilan Golkar.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam situs kemenkeu.go.id, muncul artikel mengenai memecah PLN ke dalam dua unit usaha. Ide itu diharapkan bisa mengatasi defisit listrik dan meningkatkan elektrifikasi yang selama ini jadi masalah di Indonesia. Jaringan listrik lebih banyak terbangun di Jawa-Bali, sementara wilayah lain tertinggal.
Secara sederhana, PLN akan dibagi dalam dua bagian. Satu perusahaan mengurus wilayah Barat Indonesia, sedangkan unit usaha lainnya fokus membangun jaringan di Indonesia Timur. Bila hendak dijalankan, pemecahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa makan waktu 10 tahun.
Bila ide itu kemudian dimunculkan di situs Kemenkeu, Chatib beralasan bahwa ini salah satu cara pemerintah menyiapkan kebijakan. "Setiap policy pemerintah, karena tidak semuanya bisa dilakukan dengan kualitatif, kita selalu minta input. Salah satunya dari ekonom daerah, hasilnya ya PLN di-Spin off, tapi bisa saya jamin itu bukan posisi kemenkeu," tandasnya.
Menkeu mengingatkan bahwa bila memang akan serius menjalankan kebijakan tersebut, maka dia akan langsung menghubungi Menteri BUMN Dahlan Iskan. Sampai sekarang, dia belum menghubungi koleganya.
"Kalau saya mau (PLN dipecah) saya pasti ngomong dengan Pak DI. Jadi sidang kabinet tidak terjadi di koran," kata Chatib.
Sebelumnya, ketimpangan pembangunan infrastruktur listrik dinilai menjadi penyebab tidak meratanya pembangunan di Tanah Air. Selama ini, listrik lebih banyak dialirkan ke Indonesia Barat, terutama Jawa dan Bali.
Kondisi diperparah oleh luasnya wilayah Indonesia yang harus dijangkau PLN. Akibatnya, BUMN setrum itu terlihat terbebani dan kesulitan mengurangi kesenjangan pasokan listrik antar wilayah.
"Oleh sebab itu, PLN sebaiknya di-spin off menjadi dua perusahaan terpisah di mana satu melayani kawasan Barat Indonesia dan satunya melayani Timur," Demikian isi rekomendasi kebijakan infrastruktur dikeluarkan oleh Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kementerian Keuangan yang didapat merdeka.com, Senin (31/3).
Selain itu, rekomendasi lain yang diberikan adalah mempercepat penggantian pembangkit listrik bertenaga diesel dengan sumber energi lain yang lebih murah. Dan, mengembangkan desa swadaya listrik di remote area dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia di wilayah itu.
Dengan demikian, listrik dari pembangkit PLN dapat lebih difokuskan pada wilayah padat penduduk serta kawasan industri dan perdagangan.
"Ketersediaan listrik di Indonesia merupakan yang terbesar di Asean. Namun bila dikaitkan dengan jumlah penduduk, luas wilayah, serta kebutuhan rumah tangga dan industri, maka jumlahnya masih jauh dari memadai untuk mendorong kegiatan investasi secara signifikan."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAlasan tidak membahas hak angket, lantaran PPP masih rentan tak lolos ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaPaloh menyebut tidak ada pembicaraan saat itu tentang Demokrat gabung ke pemerintahan
Baca Selengkapnya