Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan dianggap bikin blunder melebur BTN-Mandiri

Dahlan dianggap bikin blunder melebur BTN-Mandiri Ilustrasi wacana peleburan Mandiri-BTN. ©Istimewa

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meneruskan gagasan yang sudah dicetuskan sejak era Menteri Tanri Abeng , yakni meleburkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjadi anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Keduanya adalah bank pelat merah yang telah melantai di bursa saham.

Dia membayangkan buat menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, perlu dibentuk sebuah bank pelat merah yang kuat secara permodalan untuk bersaing di kawasan.

Menurut Dahlan, selama ini bank-bank besar di Asia Tenggara hanya dikuasai oleh Malaysia, Singapura dan Thailand. Indonesia tidak memiliki bank yang masuk tiga besar di kawasan. "Skemanya BTN menjadi anak usaha Mandiri, tidak dilebur tapi menjadi lebih kuat. BTN harus diperbesar," ucap Dahlan pekan lalu. 

Orang lain juga bertanya?

Akan tetapi, pernyataan Dahlan soal kebenaran rumor merger dua bank pelat merah itu berdampak negatif. Serikat pekerja BTN menolak keras, diikuti sikap serupa beberapa pengamat, sekaligus pengusaha perumahan.

Dampak langsung terasa, kinerja saham BBTN naik turun di bursa. "(Pernyataan Dahlan) direspon negatif oleh pasar. Kebijakan Meneg BUMN tersebut diduga kuat skenario terselubung yang bertujuan menjatuhkan harga saham BBTN sampai Rp 800 per lembar," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Bank BTN Satya Wijayantara dalam unjuk rasa di Jakarta kemarin.

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Airlangga Hartarto menilai gonjang-ganjing BTN menyerupai kejadian yang menimpa PT Perusahaan Gas Negara ( PGN ) Tbk saat dikabarkan bakal menjadi anak usaha PT Pertamina awal tahun ini.

Tak lama setelah ide akuisisi BUMN energi itu bocor ke media, nilai kapitalisasi saham PGN terpangkas Rp 25 triliun. Imbasnya, pemerintah sebagai pemegang 57 persen saham merugi Rp 15 triliun seketika. Sentimen negatif yang justru muncul setelah pemerintah mengumumkan wacana korporasi sesama pelat merah itu, sangat disesalkan.

"Kementerian kurang paham prosedur penggabungan usaha yang melibatkan BUMN publik," kata Airlangga saat dihubungi merdeka.com, Minggu (20/4) malam.

Lebih jauh lagi, Satya selaku perwakilan karyawan BTN menduga ada motif politik dalam rencana peleburan tempat kerjanya dengan Bank Mandiri . Ini terkait status Dahlan sebagai salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Indikasinya, surat izin prinsip Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan agenda pengambilalihan saham BTN terbit pada 11 April 2014, atau dua hari setelah Pemilu Legislatif (Pileg) dilaksanakan. Surat bernomor SR-161/MBU/04/2014 itu berisi agenda dadakan agar rapat BTN yang digelar Mei 2014, ditambahkan acara persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan.

"Oknum-oknum di belakang Dahlan Iskan memperoleh keuntungan dari rumor akuisisi tersebut. Praktik tersebut diduga kuat merupakan tambahan modal bagi Dahlan Iskan yang sedang berambisi menjadi Presiden RI," kata Satya menuding.

Lepas dari tudingan adanya agenda politik di balik wacana peleburan BTN-Mandiri, Airlangga mengingatkan aksi korporasi tersebut harus dikonsultasikan pada setiap pemangku kepentingan. Sejauh yang dia tahu, ada dua skema pemerintah buat memuluskan niatan merger tersebut.

Pertama, Mandiri mencaplok 60,14 persen saham pemerintah di BTN dengan rekap dana obligasi (bond) yang mereka miliki. Atau opsi kedua, pemerintah tetap berperan besar dalam merger ini, dengan menjalankan inbreng saham senilai saham yang dicaplok ketika Mandiri menerbitkan rights issue di semester II 2014. Manapun langkah diambil, Dewan Perwakilan Rakyat wajib diajak berunding.

"Proses akuisisi BTN oleh Mandiri perlu persetujuan DPR," kata pria yang sekaligus menjabat anggota dewan untuk Komisi VI ini.

Kementerian Keuangan juga menjadi salah satu penentu sukses tidaknya wacana penggabungan BTN-Mandiri. Menteri Keuangan Chatib Basri akhir pekan lalu mengaku masih menunggu penjelasan dari tim Dahlan. Setelah menerima penjelasan dari BUMN, Bendahara Negara akan membuat kajian sekaligus menilai apakah akuisisi itu laik diteruskan atau tidak. 

"Kalau suratnya datang, nanti kan saya bisa belajar, apa yang mau dilakuin, apa bagusnya, apa nggaknya," kata Chatib.

Di sisi lain, ekonom Rizal Ramli yang juga menjabat penasehat BTN percaya langkah menggabungkan dua bank pelat merah ini mubazir. Selain beda segmen nasabah, kinerja bank spesialis kredit perumahan itu justru menunjukkan perbaikan sehingga tidak pas bila dilebur dengan Mandiri.

"Ini kan kakak adik. Masak adik kakak saling makan, yang benar saja. Adik kakak itu saling bantu, bukan saling makan. Saya kepengen BTN ini dibenahi," kata mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurahman Wahid itu.

Dalam catatan Rizal, BTN hanya perlu memperbaiki sedikit kekurangan saja. Misalnya kredit macet (non-performance loan/NPL) harus turun dari level 4,7 persen saat ini, menjadi 2 persen. Selain itu, porsi deposito harus melebihi 10 persen, dari total dana pihak ketiga perseroan. 

Bila langkah itu dilakukan, justru BTN tak kalah dari Mandiri untuk menjalankan ekspansi ke pasar keuangan Asia Tenggara. "Ini tinggal diperbaiki strukturnya," tandasnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dahlan Iskan Tiba-Tiba Datangi Polda Jambi, Ada Apa?
Dahlan Iskan Tiba-Tiba Datangi Polda Jambi, Ada Apa?

Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Ade Dirman mengatakan sudah 60 orang diperiksa kasus PTPN6.

Baca Selengkapnya
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN

Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Emosi Sebut Menteri ESDM Kader PDIP di DPR, Ternyata Salah & Minta Maaf Kelabakan Tarik Ucapan
VIDEO: Bahlil Emosi Sebut Menteri ESDM Kader PDIP di DPR, Ternyata Salah & Minta Maaf Kelabakan Tarik Ucapan

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mendapat teguran dari anggota DPR dalam rapat.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian

Pengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick
VIDEO: Bos RANS Dony Oskaria Jabat Wamen BUMN, PDIP di DPR Sebut Powernya Besar Dibanding Erick

Terlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG

Dahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas DPR Cecar Erick Thohir Kritik BUMN Pakai Mulut Prabowo: Kerjanya Omon-Omon!
VIDEO: Panas DPR Cecar Erick Thohir Kritik BUMN Pakai Mulut Prabowo: Kerjanya Omon-Omon!

Mufti Anam mencecar keras Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan pelat merah

Baca Selengkapnya
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung

Erick menyebut, temuan BPK atas permasalahan yang terjadi di perusahaan BUMN merupakan hal yang lumrah.

Baca Selengkapnya
Demi Main Saham dan Crypto, Marketing Bank Gelapkan Uang Nasabah Rp11,2 Miliar
Demi Main Saham dan Crypto, Marketing Bank Gelapkan Uang Nasabah Rp11,2 Miliar

Pelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar

Kejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut

Ganjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya