Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan lega Pertamina-PLN akur eksekusi proyek panas bumi

Dahlan lega Pertamina-PLN akur eksekusi proyek panas bumi panas bumi. shutterstock

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Dahlan Iskan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada dua perusahaan BUMN yakni Pertamina dan PLN soal mandeknya rencana pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal. Bahkan Dahlan mengancam memberikan sanksi Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Dahlan langsung mengultimatum PLN dan Pertamina agar segera mengerjakan proyek tersebut. Sampai-sampai Dahlan mengaku menggebrak meja dalam rapat bersama PLN dan Pertamina. Dahlan bisa lega karena akhirnya kedua perusahaan BUMN ini akur dan sepakat memulai kerja sama pemanfaatan panas bumi menjadi sumber energi listrik.

Rencananya, hari ini kedua perusahaan itu akan menandatangani perjanjian kerja sama. "Bukan MoU (Memorandum of Understanding), tapi HoA (Head of Agreement). Mengenai geothermal. Itu dulu yang saya bilang kan kenapa sih ini tidak jalan-jalan," ujarnya di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Senin (28/4).

Orang lain juga bertanya?

Dahlan menegaskan proyek ini harus segera dikerjakan. Selama ini proyek geothermal tak kunjung jalan lantaran ketidakcocokan harga antara PLN dan Pertamina. Namun sekarang sudah dituntaskan.

"Pertamina membangun, PLN membeli. Dulu Pertamina tidak berani membangun kalau belum ada yang beli. Sekarang PLN sudah membeli," jelas dia.

Dahlan menyebut, proyek ini akan mengalirkan listrik ke beberapa wilayah di Tanah Air. Mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Sekedar informasi, PLN dan Pertamina menyepakati pembangunan proyek geotermal. Dalam pengerjaan proyek energi panas bumi itu, pembangunannya akan dilakukan di delapan wilayah geotermal milik Pertamina.

Dalam kasus ini, Pertamina mempunyai 9 geotermal yang hanya bisa dijual ke PLN. Selama ini. proyek strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil itu terhambat ego sektoral PLN.

BUMN setrum itu tidak mau menerima hasil kajian auditor independen Selandia Baru Sinclair Knight Merz (SKM) terkait besaran tarif listrik yang akan dihasilkan dari pembangkit listrik panas bumi. Alasan PLN, tarifnya kemahalan.

Padahal, Penunjukan SKM merupakan kesepakatan antaran PLN dan Pertamina. Sebelum itu, keduanya juga sepakat bahwa tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) sebesar 14 persen. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Panelis Diskusi di SBM ITB, Dirut PLN Paparkan Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia
Jadi Panelis Diskusi di SBM ITB, Dirut PLN Paparkan Kunci Sukses Proyek Kelistrikan di Indonesia

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjadi panelis diskusi yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB), Kamis (10/8).

Baca Selengkapnya
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya sebagai Pemegang Saham Pertamina
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya sebagai Pemegang Saham Pertamina

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
Chevron dan Pertamina Geothermal Energy Tandatangani Perjanjian Way Ratai
Chevron dan Pertamina Geothermal Energy Tandatangani Perjanjian Way Ratai

Penandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Peran dan Fungsi PLN di Lembaga Investasi Danantara
Terungkap, Ini Peran dan Fungsi PLN di Lembaga Investasi Danantara

Darmawan menyebut, pertemuan itu membahas lebih detail visi misi Danantara sebagai lembaga pengelola investasi yang baru di bentuk Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
Ditahan karena Rugikan Negara Rp2,1 T, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Seret Nama Dahlan Iskan
Ditahan karena Rugikan Negara Rp2,1 T, Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Seret Nama Dahlan Iskan

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengklaim mengaku tak tahu menahu perihal pembelian gas alam cair itu.

Baca Selengkapnya
Pertamina Resmi Masuk Blok Masela, Ini Keuntungan Bakal Dirasakan Masyarakat
Pertamina Resmi Masuk Blok Masela, Ini Keuntungan Bakal Dirasakan Masyarakat

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jurus PLN untuk Bangkit Usai Diramal Bakal Bangkrut
Jurus PLN untuk Bangkit Usai Diramal Bakal Bangkrut

Keuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
PLN Belum Mau Garap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Karena Hal Ini
PLN Belum Mau Garap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Karena Hal Ini

PLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya
BUMN Djakarta Lloyd Lepas dari Jerat Pailit, 95 Persen Kreditur Sepakat Proposal Perdamaian
BUMN Djakarta Lloyd Lepas dari Jerat Pailit, 95 Persen Kreditur Sepakat Proposal Perdamaian

PN Jakarta Pusat telah memutus perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Djakarta Lloyd.

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG

Dahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.

Baca Selengkapnya
Resmi, PGN Dapat Tambahan Pasokan LNG dari Kilang Tangguh
Resmi, PGN Dapat Tambahan Pasokan LNG dari Kilang Tangguh

Upaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.

Baca Selengkapnya