Dahlan: Pulau Bawah ialah Maladewa versi Indonesia

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, bermimpi Pulau Bawah yang berada di Kepulauan Anambas menjadi Maladewa versi Indonesia. Mantan Dirut PLN ini mengaku kabupaten yang terdiri dari 255 pulau ini tengah dibangun sektor pariwisata tingkat internasional oleh investor asal Australia, Prancis dan Amerika Serikat.

"Jadi BUMN ternyata tidak perlu masuk ke situ, karena investornya sudah bekerja ini. Nanti ini akan menjadi maldivest Indonesia," ujar Dahlan di Kantornya, Jakarta, Rabu (7/5).

Dahlan juga meminta Menteri Hukum dan HAM untuk membuka kantor imigrasi di Kepulauan Anambas. Hal ini dimaksudkan agar arus keluar masuk wisatawan terpantau.

"Yang diperlukan adalah, kita minta tolong menteri hukum adalah imigrasi buka di situ. Indonesia enggak bisa kontrol. Nah sebaiknya imigrasi ngalah bikin pos di situ," ungkapnya.

Dahlan turut mengungkapkan BUMN karya seperti Adhi Karya sedang mengincar pengerjaan proyek reklamasi pantai atau water front city di kabupaten tersebut. Selain itu, Wijaya Karya juga tengah membidik pengerjaan jembatan penyambung antar pulau sepanjang 1,8 Km serta pelabuhan

"Kemudian bupatinya buat reklamasi pantai. Dia dapat tanah 5 hektare itu menjadi water front city. Itu awal penataan ibukota kabupaten. Itu yang kerjakan Adhi Karya. Di sana perlu bangun pelabuhan, jalan, kemaren itu Wika,"jelasnya.

Namun, nilai investasi untuk pembangunan infrastruktur tersebut belum diketahui. Sebab, kedua perusahaan plat merah tersebut masih dalam tahap pendekatan.

Selain Pulau Bawah, Dahlan melanjutkan bahwa juga terdapat satu pulau potensial untuk obyek wisata yakni Pulau Jemajah. Dahlan bersama BUMN mengincar pembangunan fasilitas pariwisata di daerah tersebut.

Saat ini, pemerintah pusat sedang membangun bandara pendek di pulau Jemajah. "Ada satu pulau lagi namanya Jemajah. Itu indah sekali. BUMN mungkin diajak untuk membangun fasilitas turisme tapi harus dirapatkan lagi," ucapnya.