Dahlan sebut Indonesia tak punya uang bangun kilang minyak
Merdeka.com - Indonesia kini bukan lagi negara yang kaya energi, hal ini dapat dilihat dari produksi minyak yang belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, pengembangan energi baru terbarukan belum dapat dioptimalkan.
Tidak hanya itu, infrastruktur kilang minyak di Indonesia pun saat ini tidak bertambah lagi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan pembangunan kilang belum terlaksana karena Indonesia tidak memiliki uang.
"Karena belum punya uang. Satu kilang dengan kapasitas 300 ribu barel itu bisa Rp 80 triliun," ucap Dahlan di Klender, Jakarta Timur, Selasa (25/3).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana kilang minyak Plaju berada? Kilang Minyak Plaju di Sumatera Selatan adalah kilang minyak tertua yang dimiliki Indonesia yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.
Pembangunan kilang ini selanjutnya diserahkan Dahlan ke PT Pertamina yang terlibat dalam pembangunan kilang minyak di Bontang dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) setelah pemerintah Indonesia lakukan market consultation di Singapura beberapa bulan lalu.
"Kalau untuk membangun sendiri, Pertamina tidak, dananya tidak cukup kalau konsorsium saya silakan terserah direksi," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengaku malu lantaran jumlah kilang minyak di Indonesia yang tak kunjung bertambah. Dia mengklaim, selama ini telah berupaya keras agar kilang baru dapat dibangun.
"Rencananya nambah 3X300 atau 2X200, sejak jadi menteri ESDM sudah ada perdebatan tapi enggak berhasil, terus terang saya sudah malu," ujar Jero di Komplek DPR RI, Jakarta, Rabu (29/1).
Wacik mengakui, kilang yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri. Kapasitas kilang yang ada hanya dapat menghasilkan 820.000 Kilo Liter (KL). "Padahal kita butuhnya 1,5 juta, ya kurang," terang dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaPrediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDi wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca Selengkapnya