Dahlan sebut Kepala SKK Migas punya banyak musuh

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sangat mengagumi sosok dan pemikiran Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan menerima suap.

"Saya selama ini sangat mengagumi dia, sederhana, berpikirnya untuk kemajuan," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/8).

Dahlan menyebutkan bahwa selama ini Rudi mempunyai banyak musuh karena kebijakan bersih-bersih yang dilakukannya. Namun demikian, penangkapan tangan yang dilakukan KPK juga tidak bisa dipungkiri.

Orang lain juga bertanya?

"Musuhnya dia banyak sekali karena bersih-bersih dia. Kalau memang tertangkap tangan dan kalau betul mau diapain lagi," katanya.

Dahlan belum berencana menjenguk Rudi ke KPK. Meski membela Rudi, Dahlan juga tidak bisa membantu apa-apa dalam proses hukum ini.

"Saya belum tahu ke sana atau tidak, sudah tangkap tangan mau gimana lagi," ucap Dahlan singkat.

Sebelumnya, Dahlan mengaku sangat terkejut dengan penangkapan Rudi. Di mata Dahlan, Rudi adalah sosok pemimpin yang sederhana dan selalu ingin meluruskan keruwetan izin migas di Indonesia. Dahlan masih tidak percaya Rudi ditangkap tangan karena dugaan suap dari perusahaan migas asing.

"Saya kaget sekali karena setahu saya beliau sederhana. Pulang ke Tasikmalaya naik kereta ekonomi. Beliau selalu bicara ke saya bagaimana meluruskan keruwetan yang ada," ucap Dahlan.

Kabar penangkapan terhadap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh penyidik KPK mengejutkan semua pihak. Termasuk institusi SKK migas sendiri.

Kepala Humas SKK Migas Elan Biantaro mengaku kaget dengan penangkapan itu. Dia mengaku mengenal sosok Rudi yang ramah, terbuka, jujur dan taat beragama.

"Jelas sangat mengejutkan karena selama ini kami kenal baik sosok Pak Rudi," ungkap Elan.

Dia berharap dugaan suap sebesar USD 700.000 tersebut tidak terbukti. "Kan sekarang posisinya masih terperiksa, ya mudah-mudahan saja," kata dia.

Rudi diketahui menerima suap sebesar USD 700.000. Menurut informasi yang dihimpun merdeka.com, Rabu (14/8), Rudi menerima suap dua kali. Pertama menerima USD 300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar Rp USD 400 ribu.

Dari penangkapan itu, penyidik juga mengamankan barang bukti berupa tas berwarna hitam, motor gede BMW dan beberapa kardus. Saat ditangkap, Rudi tidak melakukan perlawanan. Ia pasrah saat menyidik KPK menangkapnya.

Penangkapan dilakukan sekitar pukul 22.30 WIB, Selasa (13/8) malam (sebelumnya ditulis pukul 01.00 WIB). Untuk pengembangan kasus ini, KPK membawa Rudi ke Gedung KPK. (mdk/noe)