Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam memilih barang, orang Indonesia tak mau ketinggalan zaman

Dalam memilih barang, orang Indonesia tak mau ketinggalan zaman Samsung vs Apple. ©2012 TheDrillDown.com

Merdeka.com - Sebagai negara berkembang, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang jadi sasaran perusahaan luar negeri melempar produknya. Apalagi tingkat konsumsi di Indonesia tergolong tinggi. Hal itu diungkapkan CEO of The Store WPP David Roth dalam peluncuran Top 50 Most Valuable Indonesian Brands.

"Untuk Indonesia, waktunya telah tiba menghadirkan kondisi pasar yang menarik untuk merek lokal dan global," ujar David di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/8).

Kondisi itu yang mendorong David membuat penelitian dengan mengkombinasi analisis data finansial dan opini konsumen Indonesia. Pihaknya mengumpulkan lebih dari 350 merek dalam 28 kategori. Syaratnya, merek harus asli Indonesia dan dimiliki oleh perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham.

Perhitungan riset Brandz Top 50 Indonesia dilakukan oleh Millward Brown sebagai perusahaan yang fokus terhadap penelitian ekuitas merek dan penilaian merek. "Metodologi yang digunakan sama dengan menghitung peringkat tahunan Brandz Top 100 Most Valuable Global Brands," tutur David.

Berdasarkan penelitian tersebut didapati empat karakter konsumen Indonesia dalam melihat sebuah merek dagang. Pertama, konsumen ingin bergerak seiring dengan waktu tanpa meninggalkan kebudayaan mereka. Dengan kata lain, konsumen Indonesia tak ingin ketinggalan zaman.

"Mereka (konsumen Indonesia) mencari merek yang membantu merangkul modernitas, kemajuan dan teknologi tanpa mengorbankan identitas dan nilai lokal," tuturnya.

Kedua, inovasi digital mendorong nilai kekuatan sebuah merek. Buktinya, konsumen Indonesia tidak dapat lepas dari telepon genggam dan media sosial.

David melanjutkan, karakter ketiga konsumen Indonesia dalam memilih merek yakni mampu membangun sebuah hubungan yang berarti dengan konsumen.

"Karena bagi konsumen komunikasi harus menceritakan sesuatu yang berkesan. Misalnya, merek mie instan selalu memperbarui jangkauan pasarnya dengan menghadirkan rasa baru yang lebih variatif dan menarik konsumen melalui iklan yang menyentuh emosional," jelas David. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline

Masih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.

Baca Selengkapnya
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital

Brand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.

Baca Selengkapnya
Riset Ini Ungkap Tren Belanja Offline Terus Tumbuh, Bagaimana Nasib Penjualan Online
Riset Ini Ungkap Tren Belanja Offline Terus Tumbuh, Bagaimana Nasib Penjualan Online

Riset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM
Menteri Teten Sentil Influencer, Minta Cintai Produk Lokal Bantu Promosikan UMKM

Teten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.

Baca Selengkapnya
Pasarkan Produk & Merek Lokal, Mendag Zulhas Live Shopping di Festival Indonesia
Pasarkan Produk & Merek Lokal, Mendag Zulhas Live Shopping di Festival Indonesia

Aksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.

Baca Selengkapnya
Dua Hal ini Jadi Pertimbangan Konsumen saat Belanja Online di Ramadan
Dua Hal ini Jadi Pertimbangan Konsumen saat Belanja Online di Ramadan

Ramadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Strategi UMKM Berkembang dan Bisa Bersaing di Tengah Gempuran Online Shop
Ganjar Ungkap Strategi UMKM Berkembang dan Bisa Bersaing di Tengah Gempuran Online Shop

Ganjar Pranowo berbicara mengenai startegi agar produk UMKM bersaing di tengah gempuran online shop

Baca Selengkapnya
Tren Baru Belanja Masyarakat: Tak Pilih Merek yang Penting Murah
Tren Baru Belanja Masyarakat: Tak Pilih Merek yang Penting Murah

Aprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini

Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.

Baca Selengkapnya