Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam tiga tahun, reksadana Narada catatkan return 78,28 persen

Dalam tiga tahun, reksadana Narada catatkan return 78,28 persen Ilustrasi investasi. ©2012 Shutterstock/Gorilla

Merdeka.com - Pasar saham dan kondisi ekonomi makro nasional maupun global saat ini masih terus bergejolak. Namun, PT Narada Aset Manajemen mengklaim masih bisa menghasilkan profit di tengah ketidakpastian ekonomi ini.

Berdasarkan data lembaga riset keuangan Bareksa, reksadana saham Narada Saham Indonesia (NSI) berada di posisi empat sebagai reksadana saham berkinerja bagus untuk periode 3 tahun, kategori reksadana saham dengan dana kelolaan Rp 200 miliar hingga Rp 1 triliun.

Bareksa mencatat, dalam kurun waktu tiga tahun, Narada saham Indonesia memberi imbal hasil alias return 78,28 persen, berdasar Nilai Aktiva Bersih (NAB) per tanggal 25 September 2018.

Dalam kurun waktu satu tahun, menurut hitungan Bareksa, memberi imbal hasil 43,58 persen. Sementara untuk Year to Date (YTD), per 25 September 2018, return mencapai 11,32 persen.

Vice President Marketing Communications PT Narada Aset Manajemen Jalaludin Miftah, mengatakan, raihan reksadana NSI sebagai salah satu reksadana saham terbaik untuk kurun waktu investasi tiga tahun, menjadi bukti bahwa strategi pengelolaan investasi yang diterapkan perusahaan sudah tepat. Imbal hasil untuk nasabah bisa maksimal meski situasi pasar tengah volatile dan pasar saham dalam kondisi masih bearish di mana IHSG masih di bawah 6.000.

"Narada tetap mampu memberi imbal hasil optimal, karena menerapkan pengelolaan dana investor secara profesional dan prudent. Penilaian Bareksa juga memberi pesan bahwa, masyarakat percaya dengan produk reksadana Narada," tegas Jalaludin di Jakarta, Kamis (27/9).

Katanya, return yang baik bisa diraih karena tim riset Narada selalu menganalisa dan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan market baik regional maupun global. Capaian return juga diraih dari penerapan strategi tepat dengan pendekatan fundamental dan teknikal. Serta melakukan manajemen risiko yang baik dalam pemilihan saham dan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham. Narada optimis, tahun ini tetap dapat memberi imbal hasil maksimal ke investor.

"Tak lama lagi, berbagai produk reksadana Narada juga dapat dibeli secara online. Salah satunya melalui Bareksa. Sehingga semakin memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana," ujar Jalaludin.

Ke depan, Narada juga akan merancang berbagai produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga, dengan semakin banyak produk, Narada berharap investor bisa lebih leluasa memilih produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter investasi masing-masing. Jalal menjelaskan, Asset Under Management (AUM) Narada juga terus meningkat. Ini artinya, respon investor terhadap produk Narada sangat bagus.

Di tengah pasar volatile, Narada sendiri untuk produk reksadana saham yang ada maupun yang baru, optimis memberikan return yang optimal. Jika dilihat dari return yang mencapai 78,28 persen, maka rata-rata dalam 1 tahun sebesar 26 persen lebih.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tri Pakarta Semakin Kompetitif di Industri Asuransi
Tri Pakarta Semakin Kompetitif di Industri Asuransi

Kinerja positif ini juga berlanjut di 2023 di mana pada Oktober 2023, perseroan telah mencacatkan total aset sebesar Rp3,25 triliun.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Terus Tumbuh, Laba BSI Melesat 32,41% Menjadi Rp2,82 triliun
Pembiayaan Terus Tumbuh, Laba BSI Melesat 32,41% Menjadi Rp2,82 triliun

Penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif

Baca Selengkapnya
BSI Target Masuk Jajaran 3 Teratas Bank Syariah Global
BSI Target Masuk Jajaran 3 Teratas Bank Syariah Global

Setelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp12,32 Triliun di Q1 2024
Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp12,32 Triliun di Q1 2024

Ekosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.

Baca Selengkapnya
Sosok di Balik Cuan Besar Jasa Raharja
Sosok di Balik Cuan Besar Jasa Raharja

Jasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.

Baca Selengkapnya
BSI Masuk Daftar Top 10 Bank Syariah Terbaik Dunia, Nilai Kapitalisasi Pasar Tembus Rp131,47 Triliun
BSI Masuk Daftar Top 10 Bank Syariah Terbaik Dunia, Nilai Kapitalisasi Pasar Tembus Rp131,47 Triliun

Kementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).

Baca Selengkapnya
Melonjak 70 Persen, Laba Bersih Unit Usaha Syariah BTN Tembus Rp400 Miliar di Kuartal III-2023
Melonjak 70 Persen, Laba Bersih Unit Usaha Syariah BTN Tembus Rp400 Miliar di Kuartal III-2023

BTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.

Baca Selengkapnya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini

Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.

Baca Selengkapnya
Investor Siap-Siap Tampung, Bank Syariah Indonesia Bagi-Bagi Dividen Rp855 Miliar
Investor Siap-Siap Tampung, Bank Syariah Indonesia Bagi-Bagi Dividen Rp855 Miliar

Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen
FOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023

IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.

Baca Selengkapnya
Keuangan Sehat, Laba Bersih Jasindo Tahun 2023 Tembus Rp102,88 Miliar
Keuangan Sehat, Laba Bersih Jasindo Tahun 2023 Tembus Rp102,88 Miliar

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.

Baca Selengkapnya