Dampak buruk menyebarnya rekaman Menteri Rini-Sofyan Basir
Merdeka.com - Citra Menteri Rini Soemarno kini semakin buruk karena beredarnya rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Sofyan Basir. Apalagi, belum ada klarifikasi jelas mengenai duduk permasalahan ini.
Menteri Rini sendiri selama ini banyak mendapat kritik. Bahkan sudah dua tahun ini DPR tidak menggelar rapat dengan Rini Soemarno sehingga pengawasannya tidak maksimal.
"Ini merupakan ujian bagi pemerintah, bagaimana pemerintah mendesain sebuah BUMN yang sehat," ucap peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa yang terjadi pada Renti Marningsih? Sebuah kecelakaan maut melibatkan seorang mahasiswi yang baru pulang ‘dugem’ terjadi pada Sabtu (3/8) di Jalan Tuanku Tambusai jalur Selatan tepatnya di depan Penginapan Linda, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga menabrak seorang ibu hingga tewas.
Selanjutnya, viralnya rekaman tersebut merugikan Presiden Joko Widodo secara politik. Untuk mencegahnya, Presiden Jokowi disarankan segera merespons dan mengambil tindakan tegas jika dugaan mengenai bagi-bagi fee dari proyek LNG di Banten itu benar terjadi.
"Misalnya Presiden tidak mengklarifikasi, ini akan jadi bom waktu untuk pemerintah," kata Adnan.
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi, Faisal Basri bicara blak-blakan dan menyebut perbuatan itu tidak asing dilakukan oleh Rini Soemarno. Faisal Basri pun mengaku memiliki banyak catatan tentang track record-nya.
"Rini Sumarno itu sudah melakukan tindakan-tindakan semena-mena, vulgar bukan pertama kali ini. Saya heran kalau kalian selama ini diam. Rini Sumarno ini orang yang melanggar aturan," kata Faisal Basri usai bicara di Seminar Nasional Konferensi Regional Akuntansi (KRA) di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Kamis (3/5).
Faisal Basri memberi contoh tentang pengambilalihan pabrik gula Gendis Madu Manis di Rembang, Jawa Tengah. Pabrik itu milik Kamajaya dengan kredit macet sebesar Rp 1,3 triliun. "Saat itu diminta Rini untuk diambil alih oleh PTPN. PTPN nggak mau, komisaris sama direksinya dipecat," tegasnya.
Sebelum itu, padahal PTPN meminta dilakukan kajian terlebih dulu sebelum dilakukan pengambilalihan pabrik tersebut. Kajian saat itu dilakukan oleh Bahana. "Bahana bilang ada 4 syarat supaya pengambilalihan tidak merugikan. Karena 4 syarat itu tidak bisa dipenuhi makanya direksi nya tidak mau," kisahnya.
Akhirnya Rini menyuruh Bulog untuk mengambil alih pabrik gula tersebut. Bulog, badan urusan logistik yang usahanya stabilitasasi harga akhirnya sekarang memiliki pabrik gula. "Sekarang Bulog punya pabrik gula. Dia mau operasi pasar, dia ambil gulanya dulu dong. Ini negara apa? Rini Soemarno yang bikin semuanya rusak itu. Dan itu didiamkan," katanya.
Tidak cukup sampai di situ. Mentri Rini meminta BRI untuk menghapus kredit macet Gendis Madu Manis. Dari semula Rp 1,3 triliun menjadi Rp 800 miliar, yang tentu merugikan BRI. "Rini Sumarno mah gitu. Ini sih kecil, masih abstrak ini. Ini sudah terjadi, itu kerugiannya belum. Kelakuan Rini Sumarno, tidak heran. Itulah Rini Somarno. Herannya dibiarkan. Herannya kenapa dipertahankan oleh Presiden," tegasnya.
"Tanya Presiden, jimatnya apa, kok sakti banget. Padahal sudah melakukan kesalahan berbagai macam," sambungnya menegaskan.
Faisal Basri juga mencontohkan tentang tindakan Rini yang mengobok-obok Pertamina. Rini dinilai sebagai pihak yang harus bertanggungjawab. "Pertamina yang obok-obok Rini Soemarno. Dulu Dwi Soejipto bagus, untungnya sempat naik. Dipasanglah orangnya, bernama Ahmad Bambang sebagai Wadirut. Jadi ada dua bintang di Pertamina," katanya.
Karena Pak Dwi Soejipto orang luar Pertamina, diintimidasi dari dalam. Sekarang Ahmad Bambang kerja untuk Rini, sebentar lagi jadi Dirut Pertamina. Rini menurut Basri wajib diganti dari posisinya karena kesalahannya yang sudah banyak.
"Jadi orang itu baik tidak tiba-tiba, jahat juga tidak tiba-tiba. Jahat berteman orang jahat, kalau minyak sama air tindak bisa digabung," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benny khawatir akan terjadi saling sandera dengan kasus hukum.
Baca SelengkapnyaAwal mula dugaan itu diketahui saat muncul surat pemanggilan terhadap sopir Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaFaisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan tim kuasa hukum SYL saat membacakan nota eksepsi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaSaut mengaku diminta penyidik untuk menjelaskan perbuatan Firli Bahuri yang bertentangan dengan nilai integritas KPK.
Baca SelengkapnyaFirli pun dianggap tidak tidak menunjukkan keteladanan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari yang dapat dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta agar semua pihak menghormati segala proses hukum Firli yang tengah berlangsung.
Baca SelengkapnyaViral Bule Promosikan Situs Porno di Bali, Menparekraf Sandiaga Siapkan Tindakan Tegas
Baca SelengkapnyaMAKI menilai tindakan Firli menghindari kerumunan awak media sangat memalukan
Baca SelengkapnyaBoyamin khawatir Firli melarikan diri dan mempengaruhi saksi lain.
Baca SelengkapnyaMenurut Novel, bukan kali pertama Firli Bahuri bertemu atau berhubungan dengan pihak berperkara.
Baca SelengkapnyaAtas permintaan Pj Gubernur Aceh, perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (28/8) siang.
Baca Selengkapnya