Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Corona, Pertumbuhan Ekonomi Jabar Triwulan I Merosot Tajam

Dampak Corona, Pertumbuhan Ekonomi Jabar Triwulan I Merosot Tajam Ilustrasi. ©2020 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan pertama tahun 2020 menyusut tajam, di bandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu. Ini berpengaruh pada daya beli masyarakat beserta komponen di berbagai sektor perekonomian.

Kondisi ini merupakan akumulasi dampak dari keberadaan virus corona yang terjadi awal tahun hingga ditetapkan sebagai pandemi. Pengaruhnya pun multidimensi hingga ke tataran sosial.

"Pertumbuhan (ekonomi) Jabar kalau biasanya di atas 5 persen atau di atas nasional. Kemarin, triwulan I 2020 angka pertumbuhan ekonomi jabar 2,73 persen, sementara nasional 2,97 persen. Artinya, penyusutannya lumayan dalam dari sisi pertumbuhan ekonomi. Ini akan berpengaruh pada income, daya beli masyarakat, dan termasuk dunia usaha," kata Direktur Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPW BI Jabar Pribadi Santoso saat konferensi pers, Jumat (15/5).

Dari sisi inflasi, angka terakhir pada April, Jabar tercatat berada di angka 3,77 persen, sementara nasional 2,67 persen. Raihan tersebut merupakan pekerjaan yang harus diselesaikan. Meski saat ini komponen pertumbuhan perekonomian, seperti dunia usaha mengalami pelemahan. Penurunan pun terjadi di sektor konsumsi hingga ekspor.

Konsumsi tercatat hanya tumbuh 3,04 persen, investasi tumbuh 0,71 persen, padahal biasanya berada di angka belasan atau positif. Sementara ekspor tumbuh negatif -2,5 persen. Impor juga tumbuh minus karena ada penghentian operasi atau penundaan, angkanya di -4,89 persen.

Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan melambat 1,58 persen, perdagangan 0,15 persen, pertanian tumbuh negatif, karena ada pergeseran musim tanam yang biasanya terjadi di triwulan I menjadi pertengahan triwulan II.

Sejumlah kebijakan harus dilakukan untuk setidaknya memperbaiki atau tetap menjaga perekonomian tetap berjalan di tengah pandemi. Ia menyebut ada empat program yang menjadi dasar.

Yang pertama menjaga daya beli masyarakat terutama yang kurang mampu, melalui bantuan sosial. Upaya ini sudah berjalan baik dari pemerintah maupun perusahaan, hingga perbankan ikut berpartisipasi.

Kedua, adalah menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi meskipun di tengah physical distancing. Pihaknya sudah bekerja sama dengan fintech untuk mengalihkan penjualan dengan sistem daring (online). Metode ini membuat masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya, penjual tetap bisa menjalankan bisnisnya.

"Tapi kami sadari bahwa sistem online ini (tumbuh efektif) di kota besar saja. Di pelosok gimana? Kami meng-nonline-kan pasar tradisional. Contohnya ada pasar di Tasikmalaya. Aktivitas ekonomi berjalan dengan higienis, revitalisasi juga bagus, seperti pengadaan wastafel dan lain-lain. Intinya kegiatan yang sifatnya strategis dan esensial berjalan dengan baik," ucap dia.

Yang ketiga, pihaknya menjaga ketersediaan uang kartal yang higienis. Uang yang dari ATM dan kasir perbankan sudah dikarantina sebelum diedarkan ke masyarakat. Hal ini diakui sempat berimbas pada kas perbankan agak banyak karena harus numpuk uang.

Yang terakhir, saat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir atau dilonggarkan, industri yang sempat tutup bisa beroperasi dengan lancar, terutama sektor UMKM.

"Covid ini kapan enggak tahu berhenti, sementara situasi globalnya belum menentu, yang akan mengambil posisi lead jangka pendek mungkin UMKM, ini yang harus dipastikan setelah PSBB dibuka, UMKM bisa langsung bergerak," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?

Jumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun

Jumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah

Baca Selengkapnya
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah

Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini

Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ganjar Bawa Pertumbuhan Ekonomi Jateng Berada di Atas Nasional
Ganjar Bawa Pertumbuhan Ekonomi Jateng Berada di Atas Nasional

Hal itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik Jateng yang dirilis pada 17 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2023 Tercatat Naik, Begini Respons Ganjar Pranowo
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2023 Tercatat Naik, Begini Respons Ganjar Pranowo

Sementara, pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan II tahun 2023 ini juga lebih baik dari triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya