Dampak Covid-19, BI Perkirakan Inflasi Mei 2020 Sangat Rendah di 0,09 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Mei 2020 mencapai hanya 0,09 persen secara month-to -month (mtm). Sementara inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 2,21 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, inflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan Ramadan atau Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya. Di mana pada 2019, di bulan Ramadan inflasi mencapai 0,68 persen, setelah Idul Firtri mencapai 0,55 persen. Kemudian pada 2018 juga inflasi terjadi 0,59 persen dan di 2017 0,69 persen.
"Kami perkirakan di bulan Mei ini inflasinya sangat sangat rendah berapa 0,09 persen, kalau dihitung secara tahunan 2,21 persen. Jadi Ramadan tahun ini Alhamdulillah sangat rendah," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis (28/5).
-
Mengapa inflasi 2023 dikatakan terendah sepanjang reformasi? 'Selama 2023 inflasi kita 2,61 persen, dan Desember kemarin 0,41 persen. Ini terendah semenjak reformasi (tahun 2023),' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Siapa yang menyatakan inflasi 2023 terendah sepanjang reformasi? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut inflasi pada tahun 2023 sebesar 2,61 persen merupakan angka terendah sepanjang reformasi.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Kapan inflasi diukur? Inflasi diukur dalam periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau tahunan.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
Dengan demikian, kondisi itu meyakinkan inflasi tahun ini akan tetap terjaga dikisaran sasaran yang telah ditetapkan yaitu 3 persen plus minus 1 persen. "InsyaAllah sasaran tahun ini inflasi tetap terjaga di Kisaran sasaran 3 persen," katanya.
Faktor Penyebab
Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor menyebabkan inflasi pada bulan Ramadan ini rendah. Pertama adalah dampak daripada pandemi Covid-19. Kondisi itu menyebabkan beberapa permintaan dari masyarakat turun dan mempengaruhi daya beli.
"Dampak dari Covid-19 tentu saja menurunkan permintaan dari masyarakat akan barang dan jasa kalau tahun-tahun sebelumnya kita di bulan Ramadan berbuka puasa tidaknya di rumah, juga di restoran demikian juga belanjanya itu juga banyak tahun ini karena Covid-19 permintaan itu rendah," jelas dia.
Kemudian faktor kedua tentu saja berkaitan dengan rendahnya harga-harga komoditas global. Kondisi itu berpengaruh kepada harga barang-barang yang diimpor. Selanjutnya faktor ketiga terjadi karena stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terpelihara meskipun sempat mengalami pelemahan.
"Memang di bulan Maret mendapat tekanan tapi Alhamdulillah saya jelaskan nanti nilai tukarnya stabil dan bahkan menguat dan tentu saja faktor yang keempat adalah bagaimana terjaganya ekspektasi inflasi," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca Selengkapnya