Dampak ke pasar modal setelah BI naikkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan kenaikan suka bunga acuan oleh Bank Indonesia (BEI) sudah dapat diprediksi. Dengan kenaikan suku bunga acuan investor asing semakin banyak masuk ke dalam pasar domestik.
"Ini sudah diprediksi, makanya sebagai suatu penyesuaian, masuk dong asing ini. Ini kan mengharapkan modal asingnya tidak jadi lari karena yield kita tinggi. Moga-moga begitu, dan menurut saya ini kejadian," tuturnya di Gedung BEI, Kamis (31/5).
Tito menambahkan kenaikan suka bunga acuan BI juga akan mempengaruhi keputusan Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam melakukan rebalancing terhadap daftar emiten di indeks tersebut pada hari ini.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
"Jadi kalau kamu lihat bursa pada 31 Mei hari ini, ini ada rebalancing dari MSCI. Selalu kejadian akan bergejolak hari ini. Walaupun investment Exchange Traded-Fund (ETF) daripada indonesia di EIDO meningkat 2 persen, tapi yang pasti ini menarik, saham akan bergejolak, ini menarik," ujarnya.
Kata Tito, pasca-rebalancing oleh MSCI tersebut baru kemudian bisa diketahui emiten mana saja yang tetap berada pada indeks serta emiten mana yang akan dikeluarkan oleh MSCI.
"Theoritically yes, mereka memang mau balancing hari ini. Dan saham apa saja yang dikeluarkan oleh MSCI, nanti bisa dilihat sendiri," tegasnya.
"Tapi kalau dilihat tahun lalu 31 Mei ini MSCI ditutup positif. Untuk hari ini belum tahu karena kan banyak kejadian di luar negeri selain MSCI, ada EIDO, bunga yang meningkat dan sebagainya," tandas dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaPada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya