Dampak Penyerangan Kilang Minyak Saudi Terbesar Sepanjang Sejarah
Merdeka.com - Penyerangan kilang minyak milik Arab Saudi oleh 10 pesawat tanpa awak (drone) menyebabkan produksi minyak Arab Saudi berkurang 5,7 juta barel per hari. Dampak ini dinilai sangat besar, mengingat obyek penyerangan merupakan 2 kilang minyak terbesar di dunia.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan dampak penyerangan ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Bahkan, lebih besar dari krisis minyak di 1979 atau guncangan minyak terjadi di dunia karena penurunan produksi minyak setelah Revolusi Iran, yang menyebabkan gangguan pasokan minyak hingga 5,6 juta barel per hari.
Tak hanya itu, penyerangan kilang minyak Arab Saudi juga lebih besar dari krisis minyak di 1973 ketika anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Arab (OPEC) mengumumkan embargo minyak. Sehingga mengganggu pasokan minyak sebesar 4,3 juta barel per hari.
-
Dimana serangan drone Houthi terjadi? Dalam laporan sebelumnya Aljazeera mengatakan satu orang tewas dan 10 lainnya luka dalam serangan ke sebuah gedung di Tel Aviv dekat Konsulat Amerika Serikat.
-
Dimana drone diterbangkan? 'Area ini dikenal karena menyimpan sejumlah kelompok seni prasejarah,' kata ketua penulis penelitian dan arkeolog Universitas Alicante, Francisco Javier Molina Hernandez. 'Hasilnya adalah penemuan satu situs baru dengan lukisan gua prasejarah dengan berbagai gaya berbeda, yang kami yakini akan sangat relevan untuk investigasi.'
-
Dimana serangan drone Israel terjadi? Serangan drone Israel menghantam sebuah bangunan yang disebut sebagai kantor Hamas di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa (2/1/2024).
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
-
Siapa yang paling terdampak oleh serangan ini? Pengguna yang paling terdampak oleh serangan ini terutama berasal dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
"Dampak dari penyerangan minyak di Arab Saudi ini termasuk yang terbesar sepanjang sejarah. Bahkan lebih besar dari Revolusi Iran dan perang Arab dan Israel," kata Andry di Bali, Sabtu (28/9).
Menurutnya, dampaknya tidak akan terlalu besar jika pemulihan terhadap kerusakan kilang minyak oleh Arab Saudi yang cepat, sehingga harga minyak akan kembali normal. Seperti diketahui, usai penyerangan tersebut, harga minyak dunia melonjak mencapai level tertinggi sejak Mei.
Selain itu, penyerangan pada kilang Saudi juga berdampak pada harga komoditas, namun hanya sementara karena faktor geopolitik. "Ada faktor Amerika Serikat juga di situ (penyerangan), di mana mereka juga punya kepentingan untuk menjaga tingkat inflasi domestiknya supaya suku bunganya bisa kembali turun. Jadi kalau misalnya ada supply shock (guncangan penawaran), kemungkinan mereka juga bisa menambah supply-nya," imbuhnya.
Miliuner ini Makin Kaya Rp 28 T per Hari Karena Kilang Terbesar Dunia Diserang
Penyerangan kilang minyak terbesar milik Saudi Aramco pekan lalu membuat harga minyak naik tinggi. Dilaporkan, fasilitas minyak raksasa tersebut kehilangan setengah dari pasokan minyaknya.
Imbasnya, 5 persen pasokan minyak global hilang. Tak heran jika negara-negara yang masih menggantungkan kebutuhan minyak pada Arab, seperti India, Korea Selatan, China hingga Indonesia, kelimpungan.
Namun, laiknya setiap kejadian pasti ada sisi baik dan buruknya. Mengutip laman Financial Post, Rabu (18/9), miliarder ini justru makin kaya hingga USD 2 miliar alias Rp28 triliun (asumsi kurs Rp14.077) per harinya karena lonjakan harga minyak dunia.
Miliarder bernama Harold Hamm ini merupakan pengelola perusahaan minyak dan gas, Continental Resources Inc. Sejak insiden kemarin, saham perusahaannya melonjak hingga 22 persen pada perdagangan Senin (16/9/2019) lalu.
Dengan demikian, nilai kekayaan miliarder ini juga bertambah menjadi USD 11,6 miliar. Sebagai informasi, Hamm punya porsi kepemilikan saham di perusahaan hingga 77 persen.
Sementara, penyerangan terhadap kilang minyak Arab tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Huthi dari Iran. Sekitar 10 unit drone yang meluluhkan kilang tersebut membuat harga minyak melonjak hingga 19 persen, tertinggi sejak 1991.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaSerangan militan Houthi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap tumpahan minyak yang akan mencemari lautan.
Baca SelengkapnyaIsrael menargetkan Ibu Kota Sanaa, pelabuhan, dan pembangkit listrik Yaman.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaSerangan udara menghantam kilang minyak dan infrastruktur listrik, sehingga memicu kebakaran besar.
Baca SelengkapnyaKapal kargo bermuatan ribuan ton pupuk itu secara perlahan tenggelam di Laut Merah setelah diserang rudal oleh pasukan Houthi Yaman bulan lalu.
Baca SelengkapnyaIsrael menyerang Yaman pada Sabtu (20/7), sehari setelah kelompok Houthi meluncurkan drone ke Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca SelengkapnyaJika yang lain hanya beretorika, para presiden dan raja ini berani perang dan menekan Israel lewat caranya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca Selengkapnya