Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana siluman Rp 23,6 T diduga hambat pengesahan APBN 2016

Dana siluman Rp 23,6 T diduga hambat pengesahan APBN 2016 Rapat Paripurna DPR. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Koalisi Anti Utang Dani Setiawan mencurigai adanya penundaan persetujuan Rancangan APBN 2016. Penundaan ini disebabkan adanya 'dana siluman' sebesar Rp 23,6 triliun.

"Pertama ada satu hal penting yang perlu kita kemukakan. Sempat kita dikagetkan dengan munculnya 'dana siluman', 'dana hantu' senilai Rp 23,6 triliun dari pembahasan yang sebelumnya tidak muncul dalam pembahasan antara Kementerian/Lembaga dan DPR dalam pembahasan RAPBN 2016," kata Dani di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (28/10).

Dani menjelaskan dana sebesar Rp 23,6 triliun itu terdiri dari tambahan belanja prioritas sebesar Rp 18,1 triliun dan tambahan belanja mendesak sebesar Rp 5,5 triliun.

Orang lain juga bertanya?

"Nah ini DPR, Banggar memutuskan untuk menunda belanja K/L Rp 21,3 triliun. Jadi ada belanja K/L yang ditunda, sekitar 22-23 K/L. Dengan alasan bahwa hasil pembahasan asumsi makro banyak yang meleset, pertumbuhan ekonomi tidak bisa sesuai target, kemudian target penerimaan juga. Kemudian memutuskan bahwa anggaran K/L Rp 21,3 triliun harus ditunda pengesahannya," papar Dani.

Dani mengatakan alasan penundaan pengesahan belanja K/L ini kemudian diteruskan ke Kementerian Keuangan dengan ide bahwa anggaran bisa direvisi melalui APBN Perubahan dengan syarat perbaikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan membaik.

"Tapi lucunya ketika Rp 21,3 triliun ditunda kemudian muncul dalam pembahasan DPR dengan Kemenkeu pada 15 Oktober dengan istilah baru bernama Belanja Prioritas, tambahan belanja mendesak Rp 23,6 triliun. Logikanya sebetulnya sesat sekali. Saya kita itu juga yang menyebabkan keputusan RAPBN 2016 tertunda. Belum clear juga di DPR," ungkap Dani.

Menurut Dani, hanya 21 K/L yang memperoleh belanja prioritas dan 3 K/L yang memperoleh belanja mendesak. Dia menyoroti lembaga yang mendapatkan belanja mendesak yaitu Kementerian Pertahanan sebesar Rp 3 triliun dan Kepolisian sebesar Rp 2 triliun.

"Ini suatu tren, dana optimalisasi selalu masuk situ. Apakah ada alutsista yang mendesak dibeli atau apa, harusnya ditelaah dulu. Ini perlu kita tanyakan. Yang dapat alokasi belanja mendesak Kemenhan, Polisi dan Kemenpora. Prinsip anggaran adalah prinsip kedaulatan rakyat," pungkas Dani. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Sudah Cairkan Anggaran Pilkada Serentak Rp34,57 Triliun per 6 Agustus 2024
Kemenkeu Sudah Cairkan Anggaran Pilkada Serentak Rp34,57 Triliun per 6 Agustus 2024

Dana disalurkan melalui KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pilkada Serentak.

Baca Selengkapnya
Bakal Ada 16 PSN Baru di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nilainya Capai Rp248,75 Triliun
Bakal Ada 16 PSN Baru di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nilainya Capai Rp248,75 Triliun

Airlangga menjelaskan nantinya proyek ini akan segera dijalankan pada pemerintahan baru presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun

Pras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.

Baca Selengkapnya
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau

Prediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Anggaran Alutsista di Kemenhan Naik Drastis, Timnas AMIN: Apa Urgensinya saat Rakyat Lagi Susah?
Anggaran Alutsista di Kemenhan Naik Drastis, Timnas AMIN: Apa Urgensinya saat Rakyat Lagi Susah?

Thomas Lembong menyinggung soal kenaikan anggaran pengadanaan alutsista Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Baca Selengkapnya
Menteri HAM Natalius Pigai Ingin Anggarannya di Atas Rp20 Triliun
Menteri HAM Natalius Pigai Ingin Anggarannya di Atas Rp20 Triliun

Natalius Pigai menyoroti anggaran Kementerian HAM yang hanya mendapatkan jatah Rp64 miliar.

Baca Selengkapnya
Menteri HAM Natalius Pigai Minta Tambahan Anggaran hingga Rp20 T, DPR Langsung Beraksi
Menteri HAM Natalius Pigai Minta Tambahan Anggaran hingga Rp20 T, DPR Langsung Beraksi

Sebab, ia belum melihat adanya celah APBN 2025 untuk dilakukan penambahan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Anggarkan Pembangunan IKN Rp16,67 T di 2024, Terbanyak untuk Bangun Jalan
Pemerintah Anggarkan Pembangunan IKN Rp16,67 T di 2024, Terbanyak untuk Bangun Jalan

Anggaran tersebut untuk 18 paket pekerjaan di IKN, terbanyak untuk infrastruktur jalan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 44, Ekonom: APBN Bakal Tertekan
Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 44, Ekonom: APBN Bakal Tertekan

Penambahan 44 kementerian ini berpotensi untuk mengancam pelaksanaan program prioritas.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sengaja Pangkas Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2025, Sri Mulyani Bilang Begini
Jokowi Sengaja Pangkas Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2025, Sri Mulyani Bilang Begini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkonfirmasi jika belanja anggaran kementerian/lembaga tahun depan lebih kecil dibanding APBN 2024.

Baca Selengkapnya