Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana suntikan Rp 48 T ke BUMN rawan masuk kantong pejabat

Dana suntikan Rp 48 T ke BUMN rawan masuk kantong pejabat Ilustrasi BUMN. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Para pendukung Joko Widodo (Jokowi) saat proses pencapresan mulai berontak. Salah satu sasaran kritikan ialah kebijakan Jokowi memilih Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ferdinand Hutahea, salah seorang yang mengaku relawan Jokowi mengatakan, jika melihat dari rekam jejak Rini, sebetulnya dia telah gagal mengurus perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya.

"Rini Soemarno ketika mengurus perusahaannya gagal. Tapi sekarang disuruh mengurus perusahaan yang lebih besar," tambah Ferdinand saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/1).

Orang lain juga bertanya?

Terkait hal itu, Ferdinand merasa heran lantaran Jokowi memilih deretan menteri yang mempunyai cara berfikir neolberalisme. "Saya bingung Jokowi yang berpikir kerakyatan tapi didukung menteri yang kebijakannya neolib," tuturnya.

Keheranan Ferdinand bertambah setelah Jokowi memutuskan bakal memberikan suntikan dana kepada Kementerian BUMN sekitar Rp 48 triliun.

"Masa iya subsidi rakyat dicabut tapi kemudian BUMN malah disubsidi. Di mana logikanya, kenapa rakyat dicabut subsidinya. Mudah-mudahan uang itu tidak mampir ke kantong-kantong pribadi," tandasnya.

Menurut penelusuran merdeka.com, Rini Mariani Soemarno, wanita kelahiran Maryland, 9 Juni 1958 ini sempat menjadi Dirut PT Astra Internasional di tahun 1998-2000.

Meski berhasil merestrukturisasi utang Astra saat satu tahun awal kepemimpinannya, namun Rini dinilai Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Cacuk Sudaryanto saat itu tidak kooperatif. Pasalnya, Rini dinilai tidak memuluskan pelepasan saham karena tidak suka kepada investor yang dipilih BPPN.

Dua tahun menggawangi Astra, Rini menggeluti bisnis otomotif yang memasarkan sepeda motor Kanzen. Namun, karir Rini di sini tidak secemerlang saat dia di Astra.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap

Pemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Presiden Prabowo Bakal Ubah Skema Subsidi Langsung ke Orang Membutuhkan
Siap-Siap, Presiden Prabowo Bakal Ubah Skema Subsidi Langsung ke Orang Membutuhkan

Dengan ini, manfaat subsidi bisa terasa langsung ke masyarakat kelas bawah.

Baca Selengkapnya
BBM Subsidi Akan Dibatasi per 17 Agustus, Kementerian BUMN Bilang Begini
BBM Subsidi Akan Dibatasi per 17 Agustus, Kementerian BUMN Bilang Begini

Wacana pembatasan BBM subsidi pertama kali diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara

Sri Mulyani mengatakan, alokasi perlinsos kepada masyarakat menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Gas Murah untuk Industri Beratkan APBN, Benarkah?
Kebijakan Gas Murah untuk Industri Beratkan APBN, Benarkah?

Subsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Nasib Kendaraan Pelat Kuning Jika Subsidi BBM Diganti dengan BLT
Nasib Kendaraan Pelat Kuning Jika Subsidi BBM Diganti dengan BLT

Pemerintah masih menunggu kajian teknis dari rencana penyesuaian subsidi.

Baca Selengkapnya
Jadi Menteri ESDM, Bahlil Beri Perintah Selesaikan Aturan Pembatasan Konsumsi Pertalite dan Solar dalam Tiga Pekan
Jadi Menteri ESDM, Bahlil Beri Perintah Selesaikan Aturan Pembatasan Konsumsi Pertalite dan Solar dalam Tiga Pekan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyelesaikan kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Luhut Ungkap Subsidi Tarif KRL Jabodetabek Berbasis NIK Tinggal Ketok Palu
Luhut Ungkap Subsidi Tarif KRL Jabodetabek Berbasis NIK Tinggal Ketok Palu

Luhut menegaskan hanya orang yang berhak yang bisa mendapatkan subsidi KRL Jabodetabek.

Baca Selengkapnya