Dari 11.000 rekomendasi BPK, tinggal 600 belum ditindaklanjuti BUMN
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2015.
Anggota VII BPK Achsanul Qosasi mengakui, dalam kurun waktu 3-4 bulan terakhir, perusahaan BUMN mulai menunjukkan perbaikan signifikan.
"Begitu menyampaikan sesuatu ke kementerian, respons cepat. Sehingga dengan lebih cepat menindaklanjuti berbagai rekomendasi BPK," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/8).
-
Siapa yang mengawasi kinerja BUMN setelah PMN? 'Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan Audit Kinerja LPEI dan bisnis model yang baru guna memastikan keberlanjutan kinerja LPEI,' ujarnya.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Bagaimana kinerja keuangan BSI? BSI juga membukukan pembiayaan yang solid yaitu Rp207,12 triliun. Selain itu, BSI berhasil menunjukkan pertumbuhan laba Rp4,26 triliun, atau bertumbuh signifikan 40,68%.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
Indikator lain yang digunakan adalah respons terhadap rekomendasi yang diberikan BPK. "Dalam enam bulan, saya bisa bangga, ada 11.000 rekomendasi, dan saat ini tinggal 10 persen. Tinggal 887," imbuh dia.
Achsanul menyebutkan, dari sisa 887 rekomendasi yang belum ditindaklanjuti, setidaknya 200 di antaranya tidak bisa lagi ditindaklanjuti dan harus dihapus.
"Kalau tidak bisa ditindaklanjuti mending dihilangkan saja. Berarti sisa 600. Pendingnya ada tiga, ada di kementerian, Kemenkeu, dan aparat penegak hukum. Ke depan, kami berharap setiap ada rekomendasi dari kita, segera respons. Jangan terus dilupa-lupakan, akhirnya lupa," ungkapnya.
Di tempat sama, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku senang dan bangga lantaran kementerian yang dipimpinnya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian.
"Yang paling utama, saya sangat senang dan bangga atas komunikasi dan hubungan yang terjalin antara BPK, kementerian, dan direksi BUMN. Itu tidak terlepas kerja keras BPK untuk membuka jalur komunikasi yang efektif dan ramah, sehingga kita dapat koordinasi dengan baik," kata Rini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegawai Kementerian BUMN mendapatkan kenaikan tunjangan kinerja menjadi 100 persen.
Baca SelengkapnyaKemenhub menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI
Baca SelengkapnyaPeningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.
Baca SelengkapnyaArya menyampaikan, keenam BUMN tersebut masih ada yang dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di pengadilan.
Baca SelengkapnyaTambahan anggaran tersebut digunakan untuk mencapai target setoran dividen yang diminta pemerintah sebesar Rp90 triliun di 2025.
Baca SelengkapnyaBPK tetap memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas LK BPKH tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaWTP ini kelima kalinya diterima KPK. BPK tak menemukan permasalahan signifikan yang berdampak kepada kewajaran penyajian LK KPK.
Baca SelengkapnyaDari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaYasonna tidak ingin ada temuan berulang pada pemeriksaan laporan keuangan tahun-tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca Selengkapnya