Dari jual BBM subsidi, Pertamina sudah untung Rp 8,3 T
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, seharusnya Pertamina tak mengambil untung besar dari hasil jualan BBM bersubsidi seperti premium dan solar. Keuntungan Pertamina dari jual BBM ini mencapai Rp 8,3 triliun pada semester I-2016.
Menurut laporan keuangan Pertamina, pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) dan penugasan (kerosene, LPG 3kg, solar dan premiun non Jamali) telah memberikan laba hinggga USD 755 juta. Kontribusi BBM PSO dan penugasan mencapai USD 637 juta atau sekitar Rp 8,3 triliun dan dari LPG 3 kg sebesar USD 117 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Dalam penjelasannya, Pertamina menyatakan bahwa laba usaha BBM PSO 449,9 persen lebih tinggi dibandingkan periode sama 2015. Tingginya kenaikan laba ini disebabkan oleh rendahnya biaya produk sejalan dengan penurunan harga MOPS (Mid Oils Platts Singapore) dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang merupakan komponen pembentuk biaya produk.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
Realisasi ICP di semester I-2016 hanya USD 36,16 per barel, jauh dibawah RKAP Pertamina sebesar USD 50 per barel. Maka dengan modal harga minyak yang rendah dan menjual BBM dan LPG subsidi di harga tinggi, Pertamina mampu mengantongi EBITDA sebesar USD 4,1 miliar, dengan EBITDA margin 23,9 persen atau 128 persen dari RKAP yang dirancang perusahaan. Sementara laba bersihnya mencapai USD 1,83 miliar, 113 persen lebih tinggi dari RKAP perseroan.
Enny menyayangkan sampai saat ini Pertamina tidak ada inisiatif untuk mengungkap harga keekonomian atas BBM subsidi ini secara transparan. Masyarakat hanya disuguhkan tentang keuntungan, laba dan kinerja Pertamina tanpa tahu transparansi harga keekonomian BBM subsidi tersebut.
"Pertamina harus transparan. Jangan rakyat yang menderita di atas keuntungan Pertamina," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina mengklaim kebijakan penyesuaian harga BBM non subsidi selalu mempertimbangkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaBBM jenis Shell V-Power Diesel juga mengalami penurunan harga menjadi Rp15.320 per liter. Harga BBM ini turun tipis dari sebelumnya Rp15.340 per liter
Baca Selengkapnya