Dari kapal hingga pesawat buatan anak bangsa mulai unjuk gigi
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap impor dengan mendorong produksi dalam negeri. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia saat ini tengah dalam masa transisi fundamental ekonomi. Indonesia tidak ingin hanya mengandalkan ekspor bahan mentah dalam menggenjot perekonomian. Melainkan harus ada nilai tambah.
"Kita akan alihkan dari ekonomi yang (berbasis) konsumsi menjadi produksi dan investasi," ujarnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa ekonomi hijau penting bagi Indonesia? Airlangga menekankan ekonomi hijau tidak hanya penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Melainkan sebagai langkah strategis untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Ketergantungan Indonesia dengan komoditas ekspor mentah, menurutnya, membuat ekonomi negara ini rentan. Terlihat dari melemahnya nilai tukar Rupiah saat terjadi gejolak ekonomi global.
"Lemahnya Rupiah adalah sinyal kita harus melakukan perbaikan dan moderinsasi regional maupun internasional," tuturnya.
Berbagai produk dalam negeri pun kini sudah mulai bermunculan. Meski jumlahnya masih sedikit, namun berbagai produk ini sudah banyak diminati oleh negara-negara lain. Berikut 4 produk dalam negeri yang mulai bermunculan hingga dilirik banyak negara.
Pesawat N219 Nurtanio
PT Dirgantara Indonesia secara perdana menerbangkan Pesawat N219 pada Rabu (16/8) pagi. Sebelum diterbangkan, pesawat tersebut sudah melakukan rangkaian pengujian pada 9 Agustus 2017 lalu.
Pesawat ini pun telah resmi diberi nama oleh Presiden Joko Widodo dengan nama Nurtanio. Nama ini diambil dari nama pahlawan dirgantara yakni Laksamana Muda Udara anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo.
Direktur Produksi PT DI, Arie Wibowo mengatakan, harga satu unit pesawat N219 dibanderol USD 6 juta atau Rp 83 miliar. Harga ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan pesawat sejenisnya seperti Twin Otter buatan Kanada yang dibanderol dengan harga USD 7-USD 8 juta.
Tak hanya lebih murah, menurutnya pesawat N219 didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis. Sehingga memiliki kemampuan short take off landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground support unit.
Mobil listrik
Pemerintah tengah mendorong produksi mobil listrik di Tanah air. Tak hanya untuk meningkatkan daya saing, mobil listrik ini juga bertujuan untuk mendukung berkembangnya energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Setelah mobil Esemka, baru-baru ini mobil listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dipamerkan dalam peresmian Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), beberapa waktu lalu. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Presiden Jokowi pun berkesempatan menjajal mobil tersebut.
Mobil yang dipamerkan ialah mobil listrik EZZY berkecepatan maksimal 180 kilometer per jam. Mobil ini sudah dirilis pada 2013 lalu di Surabaya, dan sudah digunakan dalam event Tour de Java pada 2-6 Mei 2014 lalu.
Selain mobil listrik, Menteri Basuki juga meninjau Electric Solar Bus yang merupakan bus bertenaga matahari. Bus berwarna merah berkecepatan maksimal 50 km per jam ini dirilis sejak tahun 2015 dan sudah digunakan untuk transportasi mahasiswa.
Kapal Navigasi
Pemerintah juga telah membuat kapal navigasi guna mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran dengan menyediakan sarana dan prasarana trasnportasi laut yang andal.
Salah satunya, Kapal Kelas I Kenavigasian KN Edam yang diresmikan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mulai beroperasi, Kamis (4/1). Peresmian pengoperasian KN Edam ini dilanjutkan dengan pelayaran perdana melintasi alur Pelabuhan Tanjung Priok.
KN Edam merupakan salah satu dari lima Kapal Kelas I Kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT Palindo Marine Batam pada Tahun Anggaran 2016-2017, yang telah resmi diserahterimakan kepada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok pada bulan November 2017.
Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Sugeng Wibowo menyampaikan bahwa KN Edam merupakan kapal buatan anak bangsa yang diproduksi di industri galangan kapal dalam negeri.
Menurutnya, hal ini merupakan suatu langkah untuk membangkitkan industri-industri lokal, sehingga perekonomian di daerah dapat terus tumbuh dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
"Kita patut berbangga dan saya yakin kualitasnya tak kalah dengan kapal buatan luar negeri," ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (4/1).
Kapal perang
PT PAL Indonesia telah meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1. Upacara peluncuran di Galangan Kapal PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, M. Firmansyah menyebut ada beberapa kecanggihan dalam kapal perang buatan anak bangsa ini. Firmansyah menyebutkan Kapal PKR-1 yang memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, dan kecepatan 28 knot ini mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot.
"Selain itu, Kapal PKR kelar Frigate ini memiliki peralatan peperangan bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal antiudara," ucap Firmansyah seperti dikutip dari Antara, Senin (18/1).
Selanjutnya, Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.
Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.
Kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan Kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.
"Filipina memesan dua unit kapal perang 'Landing Platform Deck' (LPD) jenis SSV kepada Indonesia. Dan pada saat ini dilakukan peluncuran kapal pertama, juga dilakukan peletakan lunas pesanan tahap kedua," katanya. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program yang ditegakkan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSetelah merebut hulu, Jokowi merangsek ke hilir. Dan ini bukan hanya tentang kedaulatan, ini tentang cara berdagang ribuan lowongan bagi kita
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaIndonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali keinginannya membangun mobil buatan Indonesia alias mobil nasional.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPrabowo berjanji akan memanfaatkan kekayaan dan sumber daya alam untuk kemakmuraan rakyat Indonesia.
Baca Selengkapnya