Dari pada merek mewah tapi palsu, konsumen baiknya beli produk lokal
Merdeka.com - Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo angkat bicara mengenai maraknya barang palsu atau KW beredar di pasar Indonesia. Banyaknya produk palsu karena tingginya permintaan konsumen dalam negeri.
Widodo mengakui, keberadaan barang palsu sangat merugikan perekonomian Indonesia. Untuk itu, dia memintah kepada konsumen Indonesia untuk memilih produk dalam negeri ketimbang barang KW. Selain itu, harga produk dalam negeri juga jauh lebih murah ketimbang harga barang impor KW.
"Menurut hemat saya itu, konsumen Indonesia kalau tidak mampu membeli barang asli, jangan beli barang yang KW. Beli barang dalam negeri saja," ujar dia kepada merdeka.com, Jakarta.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Bagaimana cara memilih produk lokal? Megel juga menyebutkan sederet brand lokal yang memiliki kualitas sangat baik. Misalnya saja Le Minerale dari kategori air mineral. Ia pun menegaskan agar masyarakat lebih teliti dalam memilih produk tersebut. Terlebih banyak produk asing yang brandingnya menampilkan seolah-olah mereka adalah produk lokal.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Bagaimana cara menghindari kerugian membeli mobil bekas? “Terkadang para konsumen mobil bekas harus menutupi ETLE kalau kebetulan pas mau diperpanjang enggak bisa,“ kata Kepala Seksi (Kasi) Standarisasi STNK Korlantas Polri AKBP Aldo S, di Jakarta, Rabu (12/7).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
Dengan begini, konsumsi produk dalam negeri akan meningkat sehingga akan berdampak pada meningkatnya investasi di bidang industri. "Kalau industri dalam negeri berkembang akan semakin banyak Investasi di bidang industri dan makin banyak penyerapan tenaga kerja sehingga masyarakat lebih sejahtera karena negaranya sejahtera juga. Konsumen kita dianjurkan jangan beli yang kw," kata dia.
Selain itu, dia meminta konsumen Indonesia cerdas dalam memilih produk-produk dalam negeri. Pasalnya, kemajuan industri dalam negeri ditentukan oleh rakyat Indonesia sehingga konsumen dituntut untuk lebih peduli produk dalam negeri.
"Itu yang harus didorong oleh kita sendiri. Misalnya, 250 juta rakyat Indonesia itu menggunakan produk dalam negeri, ini akan memajukan industri dalam negeri. Negaranya akan sejahtera dan makmur," tegasnya.
Harga barang palsu memang sangat memukau karena jauh lebih murah dari produk asli. Dengan merek yang sama, sekilas mata tidak akan ada perbedaan antara produk asli dan produk palsu.
Bentuk barang KW hampir sama dengan barang asli. Namun, jika ditelisik lebih teliti, bahan asli barang KW sangat jauh berbeda dengan barang asli.
"Harga barang KW itu sangat jauh dibanding harga barang asli. Biasanya harganya hanya 10-20 persen dari harga aslinya," ujar Derry (35), penjual sepatu KW di Taman Puring, Jakarta.
Dia mencontohkan sepatu futsal Adidas KW dipatok harga Rp 200.000 per pasang. Sedangkan, kata dia, harga sepatu asli dengan jenis yang sama hampir mencapai Rp 700.000 per pasang.
"Dari bentuk sama hanya kualitasnya beda jauh. Sepatu asli paling bisa digunakan hampir 2 tahun. Kalau sepatu KW paling hanya 3 bulan," kata dia.
Sementara itu, Enny, penjual tas mengatakan bahan dasar tas impor kw sangat jauh berbeda dengan bahan tas original. Sedangkan, untuk harga tas impor kw pun bervariasi. Ada yang mulai Rp 300.000 hingga Rp 5 juta per buah.
"Kalau Kw super itu bahannya agak mirip kalau dilihat sekilas dan itu harganya lebih mahal ketimbang KW 3. Harga KW super biasanya dipatok Rp 5 juta per buah untuk tas merek Hermes," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaAda beberapa cara untuk membedakan velg asli dari velg palsu
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.
Baca SelengkapnyaAda beberapa cara untuk membedakan velg asli dari velg palsu
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaAda rencana membeli sepatu baru dalam waktu dekat? Simak cara bedakan sepatu original dan KW dengan mudah berikut ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaTeten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaPanduan lengkap membedakan velg asli dan palsu: cek harga, bobot, kualitas, dan sertifikat
Baca SelengkapnyaBanyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bangkrut karena tak bisa bersaing dengan produk impor, salah satunya dengan yang dijual di TikTok Shop.
Baca Selengkapnya