Dari Pantauan BI, Inflasi Agustus Diprediksi Sebesar 0,15 Persen
Merdeka.com - Survei pemantauan harga Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi di bulan Agustus berada di kisaran angka 0,15 persen. Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo saat ditemui usai shalat jumat di Masjid BI, Jumat (30/8).
"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu keempat diperkirakan bulan Agustus inflasi 0,15 persen mtm," kata Perry.
Sementara itu, secara tahunan inflasi berada pada angka 3,47 persen year on year (yoy).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Sedangkan, untuk komoditas penyumbang inflasi masih sama dengan beberapa bulan sebelumnya. Yakni cabai merah yang kontribusi inflasinya mencapai 0,11 persen.
"Cabai merah inflasi 0,11 persen, emas perhiasan 0,08 persen, cabai rawit 0,05 persen dan lain lain tak terlalu besar," ungkapnya.
Perry mengungkapkan, ada juga beberapa komponen yang mengalami deflasi. Salah satunya tarif angkutan udara.
"Deflasi terjaga tarif angkutan udara 0,09 persen, bawang merah deflasi 0,07 persen, kemudian juga daging ras deflasi 0,02 persen, dan beberapa komoditas sayuran," ujarnya.
Perry menjelaskan cabai selalu menjadi penyumbang inflasi sebab kondisi cuaca yang sedang tidak mendukung. Sehingga beberapa produksi si sejumlah daerah menjadi terganggu.
"Tapi kami melihat ini bersifat temporer, insya Allah beberapa bulan ini sudah mulai masuk panen cabai dan karena akhir tahun ini kami masih meyakini inflasi akan di bawah 3,5 persen," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca Selengkapnya