Dari pedagang kaki lima hingga mal besar jual barang palsu
Merdeka.com - Barang palsu atau KW saat ini marak beredar di pasar Indonesia. Sebagian konsumen memburu barang palsu mulai ke pedagang kaki lima hingga ke mal besar di sudut Kota Jakarta.
Ketua Harian Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengakui adanya barang KW yang dijual bebas di pasar swalayan besar.
"Banyak di pasar sama online juga ada. Mal juga ada tetapi kalau mal mewah seperti Grand Indonesia itu tidak ada karena yang di sana branded semua dan harganya mahal," ujar Sudaryatmo kepada merdeka.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Kapan Kemendag memusnahkan barang ilegal? Kementerian Perdagangan (Kemendag) sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
Menurut dia, mal seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia dan Senayan City tidak akan menjual barang KW. Hanya mal-mal yang berada di pinggiran ibukota yang banyak menjual barang KW seperti Pusat Grosir Cililitan, ITC Ciledug dan Kramat Jati yang banyak menjual barang KW.
"Itu kan mal kelas atas. Banyaknya paling mal besar yang dipinggiran kota seperti Ciledug, Cililitan dan Kramat Jati," kata dia.
Sudaryatmo menegaskan saat ini strata sosial masyarakat juga menentukan peredaran barang-barang KW. Apabila masih banyak yang membutuhkan barang-barang KW maka peredaran barang KW pun masih banyak di Indonesia.
Dia menduga, masyarakat yang membeli barang KW hanya ingin menunjukkan strata sosialnya sangat tinggi. Padahal, barang KW tersebut mutu dan kualitasnya sangat rendah.
"Banyak alasan mereka pakai barang-barang KW itu karena mutunya tidak diliat tetapi dapat dilihat dari status sosialnya. Kalau mereka pakai barang yang mirip asli kan dilihat orang seperti kalangan menengah ke atas. Kan barang KW harganya ratusan ribu kalau branded kan bisa puluhan juta," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Mendag Zulkifli, tim tersebut bekerja sama dengan lembaga terpercaya, yang melakukan penyelidikan secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPesulap Merah membongkar sebuah toko yang jualan alat dukun klenik.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca SelengkapnyaWarga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasar tradisional di Spanyol ini mirip dengan di Indonesia, menjual berbagai macam perabotan dengan harga yang sangat murah.
Baca SelengkapnyaPedagang parcel musiman mulai bermunculan jelang Lebaran di kawasan Barito.
Baca Selengkapnya