Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari Rugi USD 81,7 Juta, Krakatau Steel Kini Berencana Akuisisi Pabrik Baja Swasta

Dari Rugi USD 81,7 Juta, Krakatau Steel Kini Berencana Akuisisi Pabrik Baja Swasta Krakatau Steel. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus menunjukkan kinerja yang positif. Setelah tahun lalu perusahaan ini merugi USD 81,7 juta, kini perusahaan ini mampu menekan kerugian hingga tinggal USD 22 juta. Bahkan tahun ini KS ditargetkan bisa untung.

Misi perusahaan ternyata tidak sekadar untuk mencari keuntungan. Nampaknya, Silmy Karim sebagai Direktur Utama KS memiliki rencana bisnis jangka panjang, salah satunya peningkatan kapasitas.

Silmy mengaku, saat ini kapasitas produksi KS sekitar 5 juta ton setiap tahunnya. Tahun depan, perusahaan yang bermarkas di Cilegon, Banten ini menargetkan mampu meningkatkan kapasitas hingga 6,5 juta ton.

"Nanti mulai Maret mesin baru kita datang, itu bisa tingkatkan kapasitas 1,5 juta ton, jadi 6,5 juta ton. Kita sedang berproses menuju 10 juta ton seperti yang diinginkan Pak Jokowi," kata Silmy di Kementerian BUMN, Jumat (23/11).

Untuk menuju 10 juta ton tersebut, Silmy bahkan memiliki rencana untuk mengakuisisi beberapa pabrik baja milik swasta. Pabrik yang akan diambil alih ini di antaranya pabrik yang hampir bangkrut.

Seperti diketahui, banyak pabrik baja swasta di Indonesia yang pada akhirnya hampir bangkrut akibat banjirnya produk-produk baja dari luar negeri. Ini lantaran pabrik baja swasta nasional ini tak mampu bersaing dengan produk impor tersebut. Pada akhirnya, hanya perusahaan-perusahaan baja skala besar yang mampu bertahan, seperti KS.

"Lalu, saya punya tahapan setelah sehatkan KS, kepercayaan investor naik dan perbankan juga, di sini saya dengan teman-teman BOD mau ambil pabrik baja yang kolaps," ungkap Silmy.

Hanya saja, dirinya belum bisa mengungkapkan berapa pabrik baja yang akan diakuisisi dan di mana saja lokasinya. Yang jelas, pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan beberapa pabrik baja tersebut

Akuisisi ini tujuannya cuma satu, yaitu demi meningkatkan kapasitas produksi KS. Tahun 2020, Silmy menargetkan mampu memiliki kapasitas 7-8 juta ton per tahun.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Usaha Krakatau Steel Group Bangun Kawasan Industri di Gresik
Anak Usaha Krakatau Steel Group Bangun Kawasan Industri di Gresik

Peluang untuk menjadi juara di luar Cilegon semakin terbuka karena Undang-Undang menyebut industri harus berada di sebuah kawasan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
Pabrik Pipa Seamless Pertama di ASEAN Beroperasi di Indonesia, Bisa Hemat Impor Pipa Baja Rp15 Triliun per Tahun
Pabrik Pipa Seamless Pertama di ASEAN Beroperasi di Indonesia, Bisa Hemat Impor Pipa Baja Rp15 Triliun per Tahun

Hendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp15 triliun.

Baca Selengkapnya
Realisasi Investasi di Tarakan Sentuh Rp 8,4 Triliun
Realisasi Investasi di Tarakan Sentuh Rp 8,4 Triliun

Hingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun

Baca Selengkapnya
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis
Dana Bagi Hasil Pertambangan Berlaku, PAD Kutai Timur Melonjak Drastis

Penyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).

Baca Selengkapnya
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon

Permintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya

Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya

Pabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.

Baca Selengkapnya
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035

Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.

Baca Selengkapnya
Gunung Raja Paksi Lepas Saham Mayoritas di Nusantara Baja Profil, Nilai Valuasi Tembus USD450 Juta
Gunung Raja Paksi Lepas Saham Mayoritas di Nusantara Baja Profil, Nilai Valuasi Tembus USD450 Juta

Setelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.

Baca Selengkapnya
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton

Kenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .

Baca Selengkapnya
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia

Kementerian ESDM mencatat, cadangan batu bara yang masih tersedia di Indonesia ada sekitar 38,84 miliar ton di tahun 2021.

Baca Selengkapnya