Dari Rugi USD 81,7 Juta, Krakatau Steel Kini Berencana Akuisisi Pabrik Baja Swasta
Merdeka.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus menunjukkan kinerja yang positif. Setelah tahun lalu perusahaan ini merugi USD 81,7 juta, kini perusahaan ini mampu menekan kerugian hingga tinggal USD 22 juta. Bahkan tahun ini KS ditargetkan bisa untung.
Misi perusahaan ternyata tidak sekadar untuk mencari keuntungan. Nampaknya, Silmy Karim sebagai Direktur Utama KS memiliki rencana bisnis jangka panjang, salah satunya peningkatan kapasitas.
Silmy mengaku, saat ini kapasitas produksi KS sekitar 5 juta ton setiap tahunnya. Tahun depan, perusahaan yang bermarkas di Cilegon, Banten ini menargetkan mampu meningkatkan kapasitas hingga 6,5 juta ton.
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Apa yang dihasilkan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
-
Di mana pusat produksi besi di Nusantara? Salah satu sentra besi di Kepulauan Nusantara itu berada di Luwu dan Banggai. Kini tempat itu masuk Provinsi Sulawesi Tenggara dan berada di pantai timur Pulau Sulawesi.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
"Nanti mulai Maret mesin baru kita datang, itu bisa tingkatkan kapasitas 1,5 juta ton, jadi 6,5 juta ton. Kita sedang berproses menuju 10 juta ton seperti yang diinginkan Pak Jokowi," kata Silmy di Kementerian BUMN, Jumat (23/11).
Untuk menuju 10 juta ton tersebut, Silmy bahkan memiliki rencana untuk mengakuisisi beberapa pabrik baja milik swasta. Pabrik yang akan diambil alih ini di antaranya pabrik yang hampir bangkrut.
Seperti diketahui, banyak pabrik baja swasta di Indonesia yang pada akhirnya hampir bangkrut akibat banjirnya produk-produk baja dari luar negeri. Ini lantaran pabrik baja swasta nasional ini tak mampu bersaing dengan produk impor tersebut. Pada akhirnya, hanya perusahaan-perusahaan baja skala besar yang mampu bertahan, seperti KS.
"Lalu, saya punya tahapan setelah sehatkan KS, kepercayaan investor naik dan perbankan juga, di sini saya dengan teman-teman BOD mau ambil pabrik baja yang kolaps," ungkap Silmy.
Hanya saja, dirinya belum bisa mengungkapkan berapa pabrik baja yang akan diakuisisi dan di mana saja lokasinya. Yang jelas, pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan beberapa pabrik baja tersebut
Akuisisi ini tujuannya cuma satu, yaitu demi meningkatkan kapasitas produksi KS. Tahun 2020, Silmy menargetkan mampu memiliki kapasitas 7-8 juta ton per tahun.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peluang untuk menjadi juara di luar Cilegon semakin terbuka karena Undang-Undang menyebut industri harus berada di sebuah kawasan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaHendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun
Baca SelengkapnyaPenyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).
Baca SelengkapnyaPermintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaSetelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.
Baca SelengkapnyaKenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, cadangan batu bara yang masih tersedia di Indonesia ada sekitar 38,84 miliar ton di tahun 2021.
Baca Selengkapnya