Dari target Rp 30 T, Kemenkeu sudah raup Rp 17 T dari penerbitan SBN Ritel
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru saja menerbitkan Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) dalam bentuk Obligasi Negara Ritel seri 015 (ORI015). Selanjutnya, SBN Ritel lain yakni Sukuk Tabungan Negara akan kembali dirilis pada November 2018.
Total, Kemenkeu akan mengeluarkan sebanyak 4 instrumen obligasi ritel pada 2018 setelah sebelumnya menerbitkan surat berharga syariah negara (Sukuk) dalam bentuk Sukuk Ritel, serta suku bunga obligasi simpanan ritel (Saving Bond Retail/SBR) sebanyak dua kali.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting, menargetkan keempat SBN Ritel tersebut dapat memberi pemasukan sekitar Rp 30 triliun.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana Kemenkeu RI dibentuk? Bermula dari Departement of Financien Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
"Kita rencana 2018 targetnya untuk SBN Ritel Rp 30 triliun. Sekarang sudah tercapai Rp 17 triliun. Jadi sebenarnya ada sisa Rp 13 triliun untuk ORI015 dan Sukuk Tabungan," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/10).
Secara target pendapatan untuk dua SBN Ritel terbaru ini, dia akan menyesuaikan agar keduanya bisa meraih target sisa Rp 13 triliun.
"Menyesuaikan, yang tersisa dari ORI ini berapa. Kalau misal dia demand Rp 11 triliun, tersisa Rp 2 triliun. Tapi kalau demand dari Sukuk Tabungan Negara lebih dari Rp 2 triliun, bisa saja kita upsize," sebutnya.
Untuk penjualan produk ORI015, investor baru bisa membelinya secara tidak langsung melalui 17 mitra distribusi yang terdiri dari bank umum dan perusahaan efek.
"Kalau secara langsung mengambil kuota nasional. Kalau tidak langsung mengambil kuota mitra distribusi," terang dia. Yang ORI masih secara tidak langsung. Tapi bukan berarti tidak menggunakan online, tapi secara tidak langsung," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkeu, menyimpan dana di SBN ritel ini bisa terhindar dari sejumlah risiko investasi, utamanya risiko gagal bayar.
Baca SelengkapnyaSBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).
Baca SelengkapnyaPermintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaCara membeli Sukuk Ritel SR020 di BRImo. Cek dulu, yuk!
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Beli SBN Ritel Lewat Handphone, Imbal Hasil Lebih Besar Dibanding Deposito
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaPenerbitan sukuk Tapera berlandaskan Peraturan BP Tapera No.6 Tahun 2023 tentang Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta Tapera Pasal 41.
Baca SelengkapnyaPenjaminan emisi surat utang BRIDS berhasil mencatatkan kinerja yang baik dengan menempati posisi Top 3 League Table Bloomberg untuk Penjaminan Emisi.
Baca Selengkapnya