Dari wara wiri jadi wiraswasta di Sekolah Masjid Terminal Depok
Merdeka.com - Setiap orang tentu tidak bercita-cita hidup susah. Namun, justru tantangan berat kehidupan membuat manusia lebih berkembang dari sebelumnya.
Filosofi kehidupan ini yang 15 tahun terakhir diterapkan di sekolah Masjid Terminal (Master), Depok. Tempat ini menjadi wadah para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) mengembangkan dirinya.
Pendiri sekolah Master, Nurrohim (44) menceritakan, apa yang dilakukannya ini bertujuan meningkatkan kehidupan para anak-anak terlantar. Maka itu, sekolah yang dibangunnya ingin mendorong anak-anak terlantar menjadi para pengusaha muda.
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Apa yang dilakukan pengusaha tersebut untuk anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
-
Siapa yang bisa bantu anak berprestasi? Dukungan dari orang tua sangat penting dalam membantu anak mencapai prestasi akademis.
-
Apa yang diimpikan anak kurang mampu? Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu.
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
"Sekolah ini berbasis karakter, dan enterprenur. Dari wira wiri, wira nada, wira suara bisa jadi wiraswasta," kata Nurrohim kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
Sekolah yang dibangunnya ini memang memakai konsep berbeda. Tidak hanya pendidikan formal, namun juga pendidikan informal menjadi ujung tombak dalam konsep sekolah Master.
"Bisa kabur kalau pada disuruh belajar kaya anak sekolah lainnya," ujarnya.
Dalam pandangannya, Kota Depok seharusnya bisa menjadi wadah para kaum urban untuk mengembangkan dirinya. Pasalnya, Depok sebagai penyangga ibukota DKI Jakarta, sudah penuh dijejaki masyarakat urban.
"Itu harapan saya. Tapi pemerintah ternyata berpandangan beda dengan ini. Mereka malah melihat kaum urban malah menyusahkan kotanya," terangnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepulang dari Taiwan, tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah sekolah PAUD gratis di desanya.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan kehidupan Haji Mansyur sebelum mendapat gelar crazy rich. Ternyata pernah menjadi seorang tukang becak.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaSekolah ini menargetkan 80% lulusannya bisa jadi wirausaha mandiri
Baca SelengkapnyaDari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaMengutip Jurnal Pengabdi Oktober 2022, setidaknya ada 16 juta pengangguran terbuka berstatus lulusan SMA sederajat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalaupun gratis, pengajar madrasah tetap mendapat honor yang layak
Baca SelengkapnyaMensos menekankan pentingnya pendidikan hingga sekolah tinggi bagi para pemulung untuk menggapai taraf kehidupan sejahtera.
Baca SelengkapnyaKesuksesan yang diraihnya tak didapatkan secara instan. Jatuh bangun pernah dirasakan, begini kisah perjalanannya.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menyebut pendidikan sebagai investasi sekaligus pondasi di sebuah negara.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.
Baca SelengkapnyaHadiri Istigasah di Ponpes Assalafiah Cirebon, Yenny Wahid Ungkap Ganjar-Mahfud Komitmen Majukan Pesantren
Baca Selengkapnya